"Pada yang sudah tua-tua, beliau tidak pernah menyampaikan. Padahal beliau lebih banyak muridnya. Beliau sangat sopan dan sangat halus," ujar kakak tertua Habib Munzir, Habib Nabil Al Musawa kepada wartawan di depan rumah duka, Jalan Pancoran Indah I RT 08/04 Kompleks Ligamas, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013),
"Sekitar setengah 8 kemarin (Minggu, 15/9) beliau masih sehat, masih ke cirebon. Ketika ditemukan masih sempat dilarikan ke rumah sakit. Karena berharap masih bisa diselamatkan. Namun, sekitar jam 3 sore diberitahukan seluruh tanda vital tidak ada," kisah Habib Nabil tentang adiknya dengan mata berkaca-kaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Habis umurnya untuk memikirkan umat. Pada saat acara-acara besar untuk umat, pikiran dan fisik beliau sampai lemah. Dalam keadaan pakai kursi roda beliau mengisi acara, bahkan pakai tempat tidur, beliau tetap mengisi," kata kakak sulung dari lima bersaudara itu.
Kini, Habib Munzir telah dimakamkan di Pemakaman Habib Kuncung, di daerah Kalibata. Ribuan jamaah mengantarkan kepergian ulama besar yang dikenal santun dan bersahaja itu dalam keadaan hening.
"Beliau tersenyum. Jadi beliau meninggal dalam keadaan tersenyum," kata Habib Nabil sambil terisak menahan kesedihan yang mendalam.
(dha/nal)