"Luas lahan museum transportasi 6,25 hektar. Isi museum berupa benda pamer asli, replika, diorama, foto reproduksi saat ini 899 item di gedung utama. Di luar gedung ada lokomotif kereta api, bagian kontainer, pesawat Garuda, dan bis Damri," jelas Sekjen Kemenhub Leon Muhammad.
Hal itu dikatakan Leon usai penekenan Kemenhub dan BUMN transportasi di Museum Transportasi, TMII, Jakarta Timur, Senin (16/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya pengelolaan hanya berasal dari BUMN sehingga untuk pengelolaan gedung dan pelayanan publik masih kurang. Perawatan benda pamer masih berupa titipan di mana perawatannya juga masih kurang diperhatikan oleh pemiliknya dan pihak museum belum bisa merawat secara maksimal.
Leon mencontohkan benda pamer pesawat dan kereta api yang pengunjungnya cukup besar. Sehingga perawatan untuk menambah kecantikan dan keindahan benda pamer museum itu sangat perlu.
Misalnya benda pamer pesawat dan kereta api yang pengunjungnya cukup besar, oleh karena itu perawatan sangat dibutuhkan untuk menambah estetika benda pamer.
"Diharapkan museum transportasi bisa jadi wadah edukasi dan rekreasi serta sebagai tempat peninggalan transportasi dulu dan sekarang," jelas dia.
Sementara di tempat yang sama Menhub EE Mangindakan mengajak meningkatkan koleksi, perawatan dan pemanfaatan museum.
"Mari kita tingkatkan museum ini, kalau perlu tiap tahun ada penilaian dari outsider (pengelola taman mini) mana maintanance yang paling bagus. Saya berharap museum ini akan berkembang, nanti transportasi akan meningkatkan tempat ini (Taman Mini). Semoga tahun depan saya bisa hadir ke sini untuk melihat apa yang kita lakukan hari ini berhasil atau tidak. Kepada PT-PT tolong tunjukkan bahwa hari ini ada hasilnya," ajak dia.
(nwk/mad)