Bintang iklan salah satu merek sampo ini juga sekaligus mengoreksi pemberitaan di beberapa media mengenai penampilannya.
Β
"Enggak, aku enggak pakai jilbab, salah itu nulisnya. Karena perjanjiannya aku enggak pakai jilbab," kata Raisa melalui manajernya Boim, kepada detikcom, Kamis (12/9).
Keterlibatan Raisa sebagai pengisi acara, menurut Boim bermula dari tawaran pihak ANTV, pemegang hak siar. Raisa pun tidak ada keterkaitan atau penjajakan khusus dengan panitia penyelenggara World Muslimah.
Β
"Gitu doang, enggak ada cerita-cerita yang gimana. Aku ditelepon ANTV untuk main, habis itu sudah, kita enggak ada terlibat apa-apa lagi."
Β
Wanita kelahiran 6 Juni 1990 ini akan membawakan dua lagunya sendiri tapi judulnya masih ia rahasiakan. Bagi penyanyi beraliran jazz, blues, dan soul ini, menjadi pengisis acara World Muslimah sama saja seperti ketika ia mengisi acara lain.
Β

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
Manager Corporate Communications ANTV, Yasmin Sanad, mengatakan pihaknya selaku media partner akan menayangkan ajang World Muslimah pada 18 September mendatang. "Pada malam hari," ucapnya kepada detikcom, kemarin.
Sementara itu terkait penyelenggaraan ajang Miss World, Direktur MNC Media Budi Rustanto mengaku pihaknya masih berharap pemerintah akan kembali merevisi putusannya. Pada 7 September pekan lalu pemerintah memutuskan ajang bertaraf internasional itu tetap jalan tapi hanya boleh digelar di Bali, tidak di Jakarta dan di Sentul, Bogor.
Keputusan itu adalah hasil rapat koordinasi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomo Kreatif Sapta Nirwandar.
Sedianya acara puncak dan malam final Miss World akan digelar di Sentul, pada 25 September 2013. Namun rencana tersebut mendapat penolakan dari berbagai ormas Islam seperti FPI. Tapi berbagai rumor yang beredar membuat Budi berharap masih ada kesempatan pemerintah akan merevisi keputusan tersebut.
"Terus terang terlalu banyak rumor mengenai masalah ini, ada yang bilang pemerintah sudah putuskan tidak boleh (di Jakarta) dan harus di Bali, ada juga yang bilang pemerintah membatalkan dan tetap boleh lanjut di Jakarta. Kalau yang pertama saya sudah lihat suratnya, tapi katanya ada revisi lagi," kata dia membeberkan kepada detikcom, kemarin.
(brn/brn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini