Informasi yang dikumpulkan aksi mogok dilakukan oleh pengemudi bus Trans Jakarta operator Trans Mayapada Busway (TMB). Aksi mereka dilakukan dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, Jumat (13/9/2013). Akibat peristiwa tersebut sejumlah penumpang di halte Kramat Jati terlantar.
Sura salah seorang sopir bus TransJakarta IX mengatakan aksi mereka dilakukan karena pemotongan uang makan yang dilakukan oleh operator (Trans Mayapada Busway).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, uang makan sebelum dipotong adalah Rp 55 ribu per hari dan diberikan seminggu sekali.
"Ini mulai minggu lalu udah dipotong, uang segitu sangat berat kalau dipotong," tuturnya.
Senada dengan Sura, Elly Manik (38) mengatakan hal yang sama. Meski begitu Manik menjelaskan kalau aksi mogok tersebut telah selesai.
"Kita semua sepakat untuk menanyakan dulu kepada atasan alasan pemotongan itu apa," tuturnya.
Elly mengatakan aksi mogok selesai begitu ada perwakilan perusahaan datang. Saat ini seluruh pengemudi telah kembali bekerja.
"Tadi sudah ada penjelasan dari atasan mereka berjanji tidak akan melakukan pemotongan, setelah itu sopir sepakat untuk kembali bekerja," tandasnya.
Saat ditemui pagi tadi, salah seorang penumpang di halte bus TransJ, di Halte Pinang Ranti, Uri (43) mengatakan tidak mengetahui adanya pemogokan para awak bus. Dirinya mengaku juga tidak mendapat pemberitahuan dari para petugas halte mengenai hal tersebut.
"Ini sopirnya pada mogok, mana penumpang sudah penuh sesak," katanya.
Pria yang tinggal di Bilangan Pondok Gede ini berencana menuju kantornya di daerah Tanjung Priok. Dengan adanya pemogokan yang menyebabkan penumpukan penumpang ini, ia mengeluhkan seharusnya layanan yang diberikan kepada konsumen agar ditingkatkan.
"Saya mau berangkat ke kantor di daerah Tanjung Priok. Makanya, ini bakal telat sepertinya. Saya harap pemerintah lebih memperhatikan lagi lah pelayana bus transjakarta, agar tidak lagi terjadi seperti ini," keluhnya.
(edo/sip)











































