Demo digelar di depan kantor Walikota Pekanbaru, Jl Sudirman, Pekanbaru, Kamis (12/9/2013). Mereka mengaku perwakilan dari 700 guru honor yang nasibnya masih terkatung-katung.
Forum Komunikasi Tenaga Honorer kategori II ini mengharapkan adanya bantuan Pemkot Pekanbaru untuk memperjuangkan nasib mereka. Rata-rata mereka sudah menjadi guru honorer minimal sejak 10 tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ny Suheni, seorang guru SD yang sudah mengajar 13 tahun, mengaku selama ini mendapatkan honor Rp 1,4 juta per bulan. "Naik Rp 200 ribu baru terhitung tahun ini saja," kata Suheni.
Para guru memaparkan saat ini ada 560 guru honorer kategori II dan guru bantu 90 orang yang nasibnya belum jelas. Mereka berharap pemerintah segera menjadikan mereka sebagai PNS.
"Saya malah hanya tersisa 7 tahun lagi sudah pensiun, namun sampai sampai sekarang masih status honorer," ungkap Nurmaini.
Menurut Sahran Rotonga, selain guru, di Pekanbaru tercatat ada 667 penjaga sekolah yang juga statusnya masih honorer. Umumnya mereka mengabdi di atas 15 tahun.
"Kami berharap Walikota Pekanbaru dapat memperjuangkan nasib kami. Kami sudah cukup bersabar menjadi guru dengan status hanya tenaga honorer yang sudah belasan tahun," kata S Ritonga. Usai menyampaikan aspirasi, para 'Oemar Bakrie' ini membubarkan diri.
(cha/try)