"Setuju banget seleksi calon hakim dilakukan evaluasi dan perbaikan total," kata hakim agung Syamsul Maarif kepada detikcom, Kamis (12/9/2013).
Kasus yang mencuat terakhir, yaitu panitera pengganti Pengadilan Tinggi Yogyakarta, Ginarta, yang menipu Charles Parulian. Ginarta yang telah dipecat itu menjanjikan bisa memasukkan Charles menjadi hakim lewat jalur khusus. Namun ujian tes hakim pada 2008 dan 2009 nama Charles tidak keluar. Kesabaran keluarga Charles pun habis dan melaporkan kasus senilai Rp 525 juta itu ke Polda DI Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Syamsul, mencari calon hakim merupakan harga mati membentuk peradilan yang bersih. Apabila dari awalnya sudah terkontaminasi, maka ke depannya diragukan akan menghasilkan peradilan yang berwibawa.
"Untuk menghasilkan hakim yang bagus maka bahan (calon) harus bagus. Bukan hanya bahannya pilihan, tetapi proses seleksi, penempatan, mutasi dan promosi harus transparan. Untuk itu perlu MA perlu melibatkan secara penuh KY," cetus Syamsul.
(asp/trq)