IPW: Penembak Polisi Bisa Jadi Preman Atau Pesaing Bisnis Pengawalan

IPW: Penembak Polisi Bisa Jadi Preman Atau Pesaing Bisnis Pengawalan

- detikNews
Rabu, 11 Sep 2013 11:10 WIB
Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri untuk membuka kemungkinan pelaku dari kelompok selain teroris terkait kasus penembakan misterius terhadap anggotanya. Dugaan kelompok preman hingga persaingan usaha pengawalan harus ikut dipertimbangkan.

"IPW menduga aksi penembakan ini sepertinya ada kaitannya dengan maraknya aksi pemberantasan preman belakangan ini," kata Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran pers, Rabu (11/9/2013).

Neta melihat ada kecenderungan aksi balas dendam dari para pelaku kriminal jalanan. Namun khusus penembakan yang terjadi di KPK, polisi diminta mencermati kemungkinan persaingan bisnis jasa pengamanan dan pengawalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama antara oknum aparat maupun yang melibatkan preman," imbuhnya.

Berdasarkan catatan IPW, ada 22 kasus penembakan misterius di Jakarta selama tiga bulan terakhir. Korbannya mulai dari polisi hingga warga. Dari kasus itu, baru satu pelaku yang tertangkap.

"Modus penembakan tersebut sangat varifatif, sehingga sulit menyimpulkan bahwa aksi penembakan ini dilakukan para teroris," terangnya.

"Sayangnya, dalam kasus penembakan ini, terutama terhadap polisi, jajaran polisi hanya terpaku pada opini bahwa pelakunya adalah teroris. Akibatnya polisi terperangkap pada opininya sendiri hingga kesulitan mengungkap kasus-kasus penembakan terhadap personelnya ini," sambungnya.

(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads