"IPW menduga aksi penembakan ini sepertinya ada kaitannya dengan maraknya aksi pemberantasan preman belakangan ini," kata Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran pers, Rabu (11/9/2013).
Neta melihat ada kecenderungan aksi balas dendam dari para pelaku kriminal jalanan. Namun khusus penembakan yang terjadi di KPK, polisi diminta mencermati kemungkinan persaingan bisnis jasa pengamanan dan pengawalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan IPW, ada 22 kasus penembakan misterius di Jakarta selama tiga bulan terakhir. Korbannya mulai dari polisi hingga warga. Dari kasus itu, baru satu pelaku yang tertangkap.
"Modus penembakan tersebut sangat varifatif, sehingga sulit menyimpulkan bahwa aksi penembakan ini dilakukan para teroris," terangnya.
"Sayangnya, dalam kasus penembakan ini, terutama terhadap polisi, jajaran polisi hanya terpaku pada opini bahwa pelakunya adalah teroris. Akibatnya polisi terperangkap pada opininya sendiri hingga kesulitan mengungkap kasus-kasus penembakan terhadap personelnya ini," sambungnya.
(mad/nrl)