5 Aksi Pelajar Bermotor: Langgar Lalin Hingga Tolong Korban Perkosaan

5 Aksi Pelajar Bermotor: Langgar Lalin Hingga Tolong Korban Perkosaan

- detikNews
Rabu, 11 Sep 2013 07:31 WIB
5 Aksi Pelajar Bermotor: Langgar Lalin Hingga Tolong Korban Perkosaan
Jakarta - Dalam Undang-Undang Lalu Lintas tertulis, SIM C untuk pemotor baru bisa diberikan pada seseorang yang berusia 17 tahun. Pelajar SMP yang rata-rata berumur di bawah batas tersebut jelas dilarang. Namun kenyataan berkata lain.

Di sejumlah sekolah, rata-rata pelajar SMP sudah membawa motor. Sebagian lagi bahkan ada nekat membawa mobil, seperti putra Ahmad Dhani, AQJ alias Dul (13).

Tak jarang, sejumlah insiden kecelakaan yang melibatkan para ABG itu pun terjadi. Pelanggaran lalu lintas pun ada yang terekam kamera. Namun ada juga kejadian unik yang mengungkap kelakuan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah ABG yang diketahui membawa motor meski masih di bawah umur:

1. Tak Pakai Helm dan Lawan Arus

Pelajar di flyover Kalibata, Jakarta Selatan, ini nekat melawan arus. Dia memutar ke arah yang bukan semestinya.

Tak hanya itu, dua pelajar SMA ini juga tak memakai helm. Padahal jelas-jelas ini bisa membahayakan keselamatan mereka.

2. Boncengan Bertiga Bahkan Empat

detikcom menjumpai sekumpulan bocah berseragam SMP mengendarai motor roda dua di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013). Bocah baru gede ini terlihat santai mengendarai motor.

Bocah SMP ini hampir dipastikan tidak punya SIM. Plus, tanpa SIM, bocah ini naik motor membonceng dua kawannya. Padahal, sepeda motor hanya diperbolehkan berisi 2 orang, bukan 3 orang.

Sesekali bocah ini terlihat ngobrol dan tertawa terbahak-bahak. Sikap mereka ini membuat sebagian pengendara geleng-geleng. Mereka tidak sadar maut tengah mengintai.

Di sebuah pertigaan daerah Ampera, bocah ini juga membahayakan pengendara lain. Bayangkan saja, lampu lalu-lintas yang sedang berwarna merah, mereka terobos meskipun kondisi kiri kanan jalan tampak lengang.

Di foto lainnya, ada pelajar yang membawa motor sambil membonceng tiga orang. Hal ini jelas membahayakan.

3. Berpacaran

Sejoli anak SMP terjaring razia kendaraan bermotor di Jl Pramuka, Jaktim. Razia dilakukan Polres Jakarta Timur, yang dipimpin langsung Kasat Lantas AKBP Supoyo.

Razia dilakukan Selasa (10/9/2013) siang. Belasan petugas berseragam menyetop para pelajar yang mengendarai roda dua.

Rupa-rupa pelanggaran yang dilakukan para pelajar. Mulai dari tak memakai helm, sampai tak memiliki SIM. Petugas kepolisian langsung melayangkan tilang kepada para pelajar ini.

Rupa-rupa alasan para pelajar itu tak mematuhi aturan lalu lintas. Mulai dari yang khilaf sampai sudah diizinkan orang tua. Para pelajar itu banyak yang tak bisa menjawab pertanyaan polisi. Mereka hanya tertunduk malu, kemudian menghubungi orang tua mereka. Termasuk salah satunya yang membonceng pacarnya.

4. Gagalkan Aksi Perampasan

Arya Dilla Prawinsyah (10) menggagalkan upaya perampasan terhadap motornya. Dia berhasil membekuk dua pelaku yang berusaha merampas motor miliknya. Namun kasus ini malah menimbulkan masalah baru. Bolehkah Arya membawa motor?

Setelah polisi ikut turun tangan, Arya lalu tak diizinkan lagi bersepeda motor. Alasannya jelas, dia masih di bawah umur. Oleh keluarga, ia hanya diizinkan menggunakan sepeda.

"Takut perampokan lagi. Dan kita khawatir (situasi) lalu-lintas juga, walau cuma dekat-dekat rumah," kata Muhammad Syahputra, ayah Arya.

Kejadian perampasan berlangsung pada Senin (27/5/2013) pagi, dia menggunakan sepeda motor Honda Scoopy milik pamannya, Muhammad Ersad. Namun hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah, 2 orang merampas motornya.

Arya dapat menggagalkan perampasan itu setelah mengejar pelaku dan berteriak maling. Teriakan Arya membuat warga segera membantu menangkap pelaku dan diserahkan ke Polsekta Medan Baru.

5. Tolong Korban Perkosaan

Tiga siswa SMP di Bogor, Abdurrahman Assegaf, Ilham Maulana dan Aziz, menggagalkan aksi perkosaan pada Senin (20/5/2013) pukul 13.00 WIB.

Awalnya, ketiga pelajar itu sedang melintas di perkebunan sepi di kawasan Tapos, Bogor. Mereka memergoki aksi A yang sedang berusaha memperkosa seorang remaja putri.

Ketiga remaja itu berboncengan satu motor. Abdur menjadi pengemudi, sementara Aziz dan Ilham duduk di bangku penumpang. Mereka hendak ke atas bukit untuk melepas penat sepulang sekolah. Tiba-tiba terdengarlah suara teriakan minta tolong.

Tanpa pikir panjang, siswa MTS dan SMPN 3 Ciawi itu langsung memberhentikan motor dan parkir di pinggir jalan. Mereka langsung turun ke arah tebing curam dan mencari sumber suara.

Di sana mereka melihat A sedang menindih gadis itu yang berlumuran darah di mukanya. Ketiganya langsung menyerang dan menggelandang A ke satpam perkebunan. Ketiganya menolak uang suap yang diberikan pelaku.

Namun, ada sejumlah komentar dari masyarakat yang menyoroti ketiga pelajar tersebut karena membawa motor berboncengan tiga. Lalu, tak ada dari mereka yang memiliki SIM.
Halaman 2 dari 6
(mad/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads