Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, M. Nuh meninjau rumah dua orang penerima beasiswa bidik misi dari Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. Rumah pertama adalah kediaman Nur Hidayah (20) di Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.
"Bapak kerja apa?" tanya M Nuh kepada Nur Hidayah, Selasa (10/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IP (Indeks Prestasi) kamu berapa? Terus dapat informasi beasiswa ini dari mana?" tanya M. Nuh lagi.
"3,50, Pak. Awalnya saya juga bingung mau cari uang ke mana buat kuliah, apalagi saya dapatnya Universitas swasta. Tapi saya pikir-pikir, saya ini kan masuk lewat jalur undangan, masa tidak ada beasiswa? Saya carilah ke internet bersama teman-teman, dan ternyata ada," ungkap mahasiswi semester 3 Jurusan PPKN, FKIP, Universitas Mataram ini.
Rumah sangat sederhana itu mendadak ramai karena kabar menteri datang berkunjung telah tersiar. Bergantian keluarga Nur dan para tetangga menyalami Menteri M. Nuh.
"Jangan lupa ya anak-anak harus sekolah, nggak usah khawatir biaya, wong sekolah sudah gratis kok. Kuliah? Bisa cari beasiswa," tutur M Nuh saat bersalaman kemudian melanjut ke rumah kedua.
Hanya berbeda desa, rumah kedua adalah kediaman Ahmad Budiman (20) yang terletak di Desa Slanglet. Rumahnya nampak lebih sederhana dari rumah Nur.
Dengan pertanyaan yang sama, Budiman menjawab, "Bapak saya pekerja kasar (buruh) serabutan, untungnya untuk kost juga tidak pernah ditagih sama ibu kostnya. Katanya 'udah kamu mikir sekolah saja, biaya kost nggak usah dipikir'. Kalau IP saya terakhir adalah 3,59," kemudian mengundang senyum kagum Mendikbud.
M Nuh kemudian menengok kamar Budi. Nampak kamar ukuran 4x4 meter dengan tembok yang warnanya telah kusam. Di kamar tersebut tidak nampak kasur empuk, hanya dipan yang dilapisi tikar.
Jangankan hiasan dinding, meja di sebelah lemari pakaian itu hanya tertumpuk fotokopi materi pelajaran yang dikumpulkan mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia ini. Menatap semakin kagum, Menteri M. Nuh berkomentar,
"Subhanallah, dari kamar sesederhana ini juga bisa menghasilkan mahasiswa yang berprestasi," ungkapnya.
(bpn/mpr)