Massa mulai berdemo sejak Jumat pagi, dan kemudian berlanjut pada Jumat siang. Mereka berteriak protes, mengecam rektor maupun dekan yang tidak dapat membereskan masalah yang dialami alumni, yang dipicu dualisme kepengurusan yayasan.
"Kami kuliah capek-capek selama tujuh tahun, mahal, ternyata ijazahnya tidak bisa dipakai untuk melanjutkan pendidikan, maupun untuk melamar PNS," kata Putri, salah seorang alumnus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat edaran ini menimbulkan persoalan. Ada alumni yang diterima sebagai pegawai, dan ada juga yang diterima untuk melanjutkan pendidikan, tetapi kebanyakan tidak diterima. Sejumlah lembaga menolak menerima lulusan UISU karena masalah tersebut, termasuk para dokter muda ini.
Terkait kondisi ini, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Illah Sailah sudah menyurati Kopertis Wilayah I. Kopertis pada awal September lalu, meminta Kopertis untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian masalah itu. Namun sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Kopertis.
(rul/try)