Alasan Perempuan di Taman Sari Jadi PSK: Beli Susu dan Kerja di Restoran

Alasan Perempuan di Taman Sari Jadi PSK: Beli Susu dan Kerja di Restoran

- detikNews
Jumat, 06 Sep 2013 16:06 WIB
Sejumlah wanita yang ditangkap polisi di Taman Sari.(Taufik/detikcom)
Jakarta - Maria (43) terkaget saat mendapatkan telepon anaknya pada subuh hari pukul 5.30 WIB. Anaknya mengaku sedang berada di kantor polisi Polsek Tamansari, Jakarta Barat.

Maria tidak langsung bertanya alasan anaknya berada di kantor polisi. Namun dirinya menanyakan kabar cucunya yang berusia 5 tahun yang ikut dibawa oleh anaknya saat meninggalkan rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Dia kan bawa cucu saya. Katanya dititipkan kepada temannya di daerah Pesing," kata Maria di Mapolsek Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (6/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak Maria, Wulan tertangkap oleh petugas kepolisian karena terkait perdagangan seks bersama 13 perempuan lainnya. Dua perempuan yang tertangkap adalah mucikari. Maria tidak pernah tahu pekerjaan yang dilakukan oleh anaknya selama ini.

"Izinnya mau keluar rumah untuk cari uang susu buat si Dede," terang Maria.

Pukul 09.00 WIB, Maria tiba di kantor polisi dengan menggendong cucunya yang sedang minum susu dari sebuah dot. Wanita yang mengaku tidak bisa membaca ini menunggu anaknya yang berada di sel tahanan.

"Anak saya kan janda dan saya juga janda. Dia bantu mencari nafkah tapi tidak pernah tahu kerjanya apa," kata Maria.

Sayangnya Maria tidak dapat bertemu anaknya. Wulan langsung dikirim pihak kepolisian ke Panti Dinas Sosial Kedoya, Kembangan, Jakarta Barat.

Ada juga Rahmali (50) yang juga mencari anaknya yang tertangkap oleh petugas polisi. Anaknya RSLM (22) dijadikan sebagai tersangka kerena bekerja sebagai mucikari bagi 11 perempuan lainnya.

Rahmali pingsan setibanya di kantor polisi karena mengetahui anaknya dijadikan tersangka. Sejam kemudian Rahmali yang sudah mulai sadar juga mengaku tidak mengetahui pekerjaan anaknya adalah mucikari.

"Ngomong ke saya kerjanya di restauran. Saya tidak tahu dia kerja begini," katanya sambil menangis.

Dia tidak banyak berbicara. Rahmali hanya berjalan pelan dan dengan muka pucat. "Mas, musala mana. Saya mau salat," kata perempuan berkerudung ini.

Sementara itu, empat perempuan yang masih di bawah umur pada pukul 15.00 WIB dibebaskan oleh polisi dan dikembalikan kepada keluarga masing masing. Sepatu dengan hak tinggi, celana hot pants dengan sedikit bedak yang masih tersisa masih mereka mereka kenakan.

"Pulang om ya. Makasih sudah dibebasin," kata salah seorang perempuan itu.

Mereka mencium tangan setiap polisi yang berada di sana dan kemudian pergi dengan menggunakan ojek. Keempat perempuan itu terlihat tersenyum saat dibonceng tukang ojek.

(fiq/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads