Salah satu contohnya, lihat saja jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak persis di depan kantor sebuah partai di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Hampir 50 persen besi pagar yang terpasang di jembatan tersebut raib entah ke mana. Kondisi ini juga diperparah dengan lantai yang sudah rusak dan bolong di sana-sini serta banyaknya corat-coret di tembok jembatan hasil 'kreativitas' tangan-tangan jahil.
Sore ini, lalu lintas di Jalan TB Simatupang ramai cenderung macet. Pejalan kaki terlihat kerap menggunakan jembatan ini untuk menyeberang ke jalur di seberangnya. Di atas jembatan terlihat seorang pria tertidur pulas beralaskan kardus, tanpa mempedulikan gerimis yang turun siang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi jembatan yang kayak gini udah lama mbak. Udah dari dulu begini," ujar Sapto, seorang sekuriti di sebuah gedung perkantoran di Jalan TB Simatupang saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/9/2013).
Menurut Sapto, kondisi jembatan yang menjadi penghubung antara dua jalur Jalan TB Simatupang tersebut merupakan fasilitas publik yang cukup penting bagi pejalan kaki. Namun sayang, masyarakat tidak dapat memeliharanya dengan baik.
"Kadang saya lihat malam orang iseng gitu bikin grafiti pake cat pilox. Kalau bagus sih nggak masalah kali. Kadang yang dibikin cuma corat-coret nggak jelas saja," terangnya.
Hal serupa juga diamini Kurnianto. Warga Kebagusan ini merupakan pengguna jembatan tersebut setiap hari. Menurutnya, keadaan jembatan yang lantainya bolong dan besi yang dilepas secara paksa merupakan ulah anak jalanan dan tukang besi gerobak.
"Waktu itu malam saya lihat ada tukang besi gerobak matahin besi di jembatan ini. Tapi yang jadi pelaku bukan itu saja, kadang anak-anak nggak tahu dari mana main patahin besinya, terus gambar-gambar aneh di dinding jembatan," tutur Kurnianto.
(rni/rmd)