Yang Lahir dari Sebuah Kontes Bikini

Kontroversi Ajang Miss World

Yang Lahir dari Sebuah Kontes Bikini

- detikNews
Jumat, 06 Sep 2013 13:18 WIB
Aksi penolakan penyelanggaraan Miss World di Indonesia. (Foto: detikcom)
Jakarta - Pada tahun 1951, Eric Douglas Morley menggelar sebuah kontes bikini untuk mempromosikan kostum pakaian renang saat itu. Ajang ini pertama kali diselenggarakan di Inggris. Oleh media internasional kontes ini disebut sebagai Miss World.

Eric, pria kelahiran 26 September 1918 itu kemudian menjadikan kontes ini sebagai acara rutin tahunan. Label Miss World pun melekat pada perhelatan ini. Bersama isterinya Julia Morley, dia kemudian mendirikan Miss World Organization yang mengelola final tahunan Miss World.

Hingga kini Miss World telah menjelma sebagai salah satu kompetisi terbesar sedunia, bersaing dengan ajang Miss Universe. Media di Indonesia sering menyebut dua kompetisi ini sebagai kontes ratu sejagad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Eric Morley meninggal pada tahun 2000, Julia Morle, menggantikan posisi sang suami sebagai Chairwoman of Miss World Organization. Hingga kini organisasi tersebut telah memiliki 130 waralaba di 130 negara.

Setiap tahun Miss World Organization tak kurang bisa meraup laba hingga US $ 450 juta. Peserta Miss World diambil dari pemenang kontes serupa di masing-masing negara. Misalnya, peserta dari Indonesia adalah pemenang dalam acara Miss Indonesia.

Tahun ini Indonesia mendapat giliran sebagai penyelanggara Miss Word. Acara akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan di dua tempat, yakni Bali, dan puncaknya di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Muncul penolakan dari sejumlah organisasi Islam di Indonesia atas penyelanggaraan Miss World ini. Mereka khawatir pada saat kontes berlangsung, ada sesi peserta hanya mengenakan bikini, yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Namun Direktur MNC Media Group Budi Rustanto sebagai panitia penyelenggara menjamin tidak akan ada sesi kostum bikini dalam kontes Miss World 2013. “Kalau ini (bikini) dari awal kami sudah bicara dan mengajukan syarat pada pemegang lisensi Miss World sejak 2-3 tahun lalu,” kata Budi kepada detikcom.

Selain menghilangkan sesi bikini, Budi juga menjamin tak ada bagian acara yang melecehkan wanita. “Enggak ada buka-bukaan, ukuran-ukuran tubuh yang menghina wanita enggak ada. Orang-orang yang kontra itu kan protes karena semua vital wanita semuanya diukur, saya pikir mana pernah itu terjadi di Indonesia,” kata Budi.

Pada Miss World 2013 ini peserta akan menggunakan satu potong baju renang ditambah sarung tradisional. Sarung ini akan menutup perut hingga kaki untuk menghormati budaya Indonesia.

(erd/erd)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads