Video Porno Mirip Anggota DPR, Bareskrim Terhambat Durasi dan Kualitas Gambar

Video Porno Mirip Anggota DPR, Bareskrim Terhambat Durasi dan Kualitas Gambar

- detikNews
Kamis, 05 Sep 2013 12:26 WIB
Jakarta - Bareskrim Polri mengaku kesulitan dalam menyelidiki kasus video porno yang diduga melibatkan salah salah satu anggota DPR Komisi IX DPR RI, Karolin Margareta Natasha. Permasalahannya ada di durasi serta kualitas gambar.

"Dari aspek laboratorium forensik kita, ini tidak bisa dianalisis," kata Kabareskrim Komjen Sutarman, di halaman Kompolnas, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2013).

"Sudah saya buka gunakan laboratorium cybercrime, tapi kita tidak bisa mengenali," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sutarman, untuk bisa mengidentifikasi orang yang disangkakan itu harus ada kriteria tertentu, yaitu adanya kesamaan antara pelaku dalam video porno tersebut dengan seseorang yang disangkakan.

"Ada beberapa yang harus terpenuhi. Tetapi itu tidak bisa terpenuhi semua sehingga tidak bisa teridentifikasi," katanya.

Persoalan durasi dan gambar, kata Sutarman, turut mendukung materi penyelidikan. "Durasinya sangat singkat dan kualitas gambarnya juga," ujarnya.

Kasus video porno mirip anggota DPR ini mencuat April 2012 tahun lalu. Saat itu beredar video porno di masyarakat. Pemeran perempuan dalam video itu disebut mirip dengan anggota Komisi IX DPR dari FPDIP Karolin Margreth Natasha.

Karolin sempat lama tak muncul ke publik saat itu kasus itu ramai dibicarakan. Namun akhirnya dia muncul dan memberikan klarifikasi. "Saya tidak terkait dengan masalah itu," jelas perempuan kelahiran 1982 ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/6/2012).

BK DPR telah memeriksa Karolin. Dalam pemeriksaan, putri Gubernur Kalbar Cornelis ini mengatakan pemeran wanita dalam video itu bukan dirinya.

(ahy/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads