"Baru setahun terakhir coba jualan ganja itu. Awalnya diajak teman dan hasilnya lumayan besar," ujar tersangka AS saat rilis pengungkapan pengedaran ganja jaringan Jakarta-Bogor, di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013).
AS menceritakan dirinya telah berjualan sayur keliling di kawasan Bogor sudah tiga tahun. Sebelumnya, AS merupakan calo bus di kawasan Pasar Leuwiliang, Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada yang beli pesan pakai telepon. Sudah deal tempatnya saya bawa barangnya, saya bawa pakai gerobak sayur sambil berdagang kayak biasa," ujar bapak beranak tiga itu.
Sementara tersangka U keseharian berprofesi sebagai tukang las di bengkel. Dirinya mendapatkan ganja tersebut dari AS.
"Saya dapat dari AS, ketemunya di TK anak saya sekolah, kebetulan anak dia juga sekolah di situ," tuturnya.
U juga mengaku dirinya memesan barang haram tersebut melalui telepon selular miliknya. Setelah itu ia janjian bertemu di tempat sekolah anaknya.
"Janjian di telepon, terus janjian ketemu di TK anak saya, sambil nganter anak sekolah," tandas bapak beranak dua tersebut.
Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Timur sebelumnya berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis ganja jaringan Jakarta-Bogor. Pengungkapan bermula dari penangkapan pegawai bank swasta, D (35). Dari pengungkapan jaringan itu, polisi menyita barang bukti berupa 4,1 Kg daun ganja kering.
(edo/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini