"Bukan karena senyum dan baliho besar. Saya setuju baliho tidak diperkenankan lagi," kata Angel dalam diskusi di Media Center KPU, Jakpus, Rabu (4/9/2013).
Dengan larangan baliho, para caleg menurut Angel akan lebih total dalam bekerja memperkenalkan diri di dapil. "Caleg kerja lebih fokus. Kalau cuma pajang-pajang begitu saja kepedean," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pilihlah caleg yang sudah mapan materinya, otaknya, tenaganya. Kalau pilih caleg yang numpang saja itu bahaya," pesan wanita cantik ini.
Dukungan terhadap pembatasan baliho juga diutarakan Charles Bonar Sirait. Menurutnya, penggunaan sosial media lebih efektif karena calon akan berinteraksi.
"Ada namanya sosial media, mulailah kesana. Di baliho kita ngga bisa perang gagasan dan ide, disitu (baliho) perang nominal," tutur caleg Golkar ini.
Pengenalan diri tanpa baliho lebih dulu dilakukan Arzeti Bilbina. Caleg dari PKB ini juga mengaku sudah 'blusukan' ke dapilnya di Jatim I. "Saya sampai sekarang tidak pernah pasang baliho, pasang wajah saya. Saya dekati konstituen saya dengan hati," katanya.
(fdn/mad)