1. Permintaan Istri
SPBU tempat jaksa MP menodongkan pistol (detikcom)
|
Salah seorang pegawai SPBU mengatakan bahwa saat itu SPBU sedang dalam keadaan penuh oleh kendaraan.
"Tepat di depan istrinya masih ada mobil isi bahan bakar," kata pegawai SPBU yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Rabu (4/9/2013).
"Tunggu bentar, kita lagi isi bensin full," imbuhnya sambil menirukan ucapan pegawai yang bertugas saat itu.
Namun karena tidak sabaran, istri jaksa MP sempat memberi klakson kepada petugas SBPU dengan maksud segera didahulukan untuk mengisi bensin. Karena tak didahulukan, maka istri jaksa tersebut marah-marah.
"Kamu jangan macam-macam sama saya. Kamu tahu siapa saya?" kata pegawai SPBU saat menirukan ucapan istri Jaksa MP setahun yang lalu, Rabu (4/8/2013).
"Setelah kejadian itu, tiga sampai empat hari kemudian suaminya datang dengan marah-marah," ucapnya.
MP saat itu juga datang dengan membawa senjata. Ia mencari petugas SPBU yang melayani istrinya saat mengisi bensin. "Kebetulan saat itu istrinya menghapal nama pegawai SPBU dengan melihat papan namanya," jelasnya.
2. Buat Karyawan SPBU Pingsan
Tempat jaksa MP menodongkan pistol (detikcom)
|
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, karyawan yang trauma tersebut bernama Priatna alias Majad bin Marjuki. Dia dicari oleh sang jaksa karena dianggap menantang. Padahal versi pihak SPBU, dia hanya meminta sang istri jaksa agar memutar karena salah masuk.
Saat didatangi jaksa MP, Majad sempat sembunyi. Lalu sang jaksa marah-marah sambil terus menantang berkelahi.
Seorang pengawas SPBU bernama Pindah Iskandar kemudian datang ke kantor untuk melerai keributan antara jaksa dan pegawainya. Namun dia malah ditakut-takuti dengan pistol.
"Saudara Pindah yang hendak melerai kejadian tersebut tiba-tiba pingsan dan jatuh ke lantai. Lalu terlapor (jaksa) pergi meninggalkan pom bensin," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Leo, manajer pom bensin itu bercerita, sebelum insiden di kantor, jaksa MP sempat mencari Majad hingga ke ruang karyawan. Karena Majad tak ada, sang jaksa pun berpesan dengan nada mengancam.
"Dia bilang, 'saya udah siapin satu peluru buat dia'," kata Leo.
3. Tak Hanya Sekali Todongkan Pistol
Ilustrasi (zachbilling.com)
|
"Sebelum ini pernah juga terjadi. Sekitar setahun yang lalu," ujar salah seorang pegawai SPBU 34-15317 Kelurahan Mekar Jaya, Serpong, yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Rabu (4/9/2013).
Menurut pegawai tersebut, dengan gaya yang sama, MP datang ke SPBU tersebut dengan membawa pistol dan mencari seorang pegawainya.
"Pegawai tersebut sampai tidak kerja selama beberapa hari karena takut," ucapnya.
4. Dilaporkan Polisi
Ilustrasi (dok detikcom)
|
"Dia kan namanya karyawan, kalau pak jaksa kan lebih tahu hukum," sesal manajer pom bensin Leo, Rabu (4/9/2013).
Kasus ini dilaporkan ke Polsek Serpong dengan nomor laporan 3273/K/IX/2013/SEK.SRP. Jaksa MP diadukan dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan.
5. Diperiksa Internal Kejagung
(dok detikcom)
|
"Yang bersangkutan sedang diperiksa secara internal," kata Kepala Kejaksaan Tigaraksa, Maju Ambarita, saat dihubungi detikcom, Rabu (4/9/2013).
Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi yang dihubungi terpisah membenarkan pemeriksaan ini. Jaksa Marcos sedang diperiksa tim Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (Jamwas).
"Pagi ini sudah diperiksa oleh bidang pengawas. Hasilnya kita tunggu perkembangannya nanti," terangnya.
6. Pistol Korek Api
Ilustrasi (nsrashop.co.uk)
|
"Benar terjadi pertengkaran berdasarkan laporan yang diterima dari Kajari bahwa jaksa MP ini mengeluarkan barang itu bukan senjata api, tapi korek api berbentuk senjata," kata Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi saat dihubungi detikcom, Rabu (4/9/2013).
Kajari Tigaraksa Maju Ambarita mengatakan, korek api yang dibawa oleh Marcos sangat mirip dengan pistol FN. Barang bukti itu sudah disita.
"Itu mirip seperti FN, tapi itu geretan korek api," tegasnya.
Halaman 2 dari 7