Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 Wita di kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (4/9/2013). Menurut dosen Teknik yang juga asisten Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMI, Zakir Sabara, saat menuju ruang kuliahnya, tepatnya di depan kantor Fakultas Teknik, tiba-tiba korban mengalami kejang dan jatuh tersungkur ke tanah.
"Korban jatuh tersungkur di tanah dan kejang-kejang. Dosen dan pegawai kampus membawa ke rumah sakit Ibnu Sina yang masih dalam lingkungan kampus. Nyawa mahasiswa baru kami tidak tertolong lagi saat dibawa ke rumah sakit," ujar Zakir yang dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zakir membantah korban meninggal dunia karena dianiaya oleh seniornya. Disebutkan, di sekitar pelipis kiri dan bibir korban yang kepalanya masih plontos itu terdapat luka lebam.
"Luka di bagian wajah korban diduga disebabkan akibat terjatuh di aspal, saat mengalami kejang-kejang. Tidak betul bila ada informasi yang menyebutkan almarhum korban penganiayaan di Ospek, karena sejak tahun 2000 Ospek sudah dihapuskan di UMI," pungkas Zakir.
Saat ini, proses visum di RS Bhayangkara masih berlangsung. Pihak Rektorat UMI sudah melaporkan peristiwa meninggalnya Fajar pada keluarga almarhum di Tual.
(mna/try)