Antisipasi Koboi Jalanan, Polda Metro Intensifkan Razia Senjata Api

Antisipasi Koboi Jalanan, Polda Metro Intensifkan Razia Senjata Api

- detikNews
Selasa, 03 Sep 2013 12:15 WIB
Jakarta - Aksi penembakan koboi jalanan, akhir-akhir ini semakin marak. Aksi tersebut tidak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga sudah mengancam keselamatan bahkan menimbulkan ketakutan. Mengantisipasi hal itu, Polda Metro Jaya akan mengintensifkan kembali razia senjata api.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, razia tersebut tidak hanya dilakukan di jalanan, tetapi juga menyasar toko-toko penjualan senjata. Ia mengatakan, razia tersebut tidak hanya menyasar senjata api, tetapi juga senjata seperti airsoft gun dan air gun ilegal.

"Razia seperti langsung ke toko penjual (airsoft gun dan air gun ilegal), lewat dunia maya atau internet, di situ ada yang jual kita selusuri, razia dari mulut ke mulut itu kita lakukan juga," jelas Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan operasi peredaran senjata api rakitan seperti yang dilakukan akhir-akhir ini di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya senjata api ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Juga senjata api ilegal bekas konflik, itu kita lakukan razia terus, tetapi ini sifatnya silent," kata Rikwanto.

Selanjutnya, terkait senjata organik serta senjata untuk beladiri dan olahraga, tidak ada masalah. Pasalnya, senjata api tersebut sudah terregistrasi dan dilengkapi surat-surat yang sah.

"Kalau yang rakitan, airsoft gun dan airgun ilegal itu yang tidak tertib. Kita intensif melakukan razia di lapangan, khususnya yang tiga itu, karena yang didapat selama ini di luar daripada organik dan pabrikan," tuturnya.

Seperti diketahui, aksi penembakan koboi jalanan akhir-akhir ini marak. Salah satu contohnya, aksi penembakan oleh orang misterius terhadap taksi Bluebird di Tol Tebet, Jumat (30/8) lalu.

Aksi tersebut diduga dipicu kekesalan pelaku penembakan terhadap taksi yang dikemudikan Deffi karena tidak mau memberi jalan terhadap mobil Volvo yang diduga digunakan si pelaku. Pelaku kemudian menembak taksi tersebut dengan menggunakan senjata air gun. Hingga saat ini, pelaku penembakan belum diketahui.

(mei/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads