Dalam jumpa pers seusai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Ak-Orda, Astana, Senin (2/9/2013), Presiden SBY menyampaikan tiga tujuan lawatannya ke Astana. "Ini lawatan saya ke sini pertama kali dan lawatan ini ada tiga tujuan," ujar SBY.
Pertama, kunjungan SBY sebagai kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Kazakhstan ke Indonesia pada April 2012 lalu. Kedua, kunjungan selama dua hari di Astana sekaligus memperingati 20 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Ketiga, kunjungan SBY bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan bidang-bidang lainnya. "Saya berterima kasih atas sambutan yang sangat hangat di kota ini," kata SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan antara Indonesia dan Kazakhstan berawal dari pengakuan Indonesia terhadap kemerdekaan Republik Kazakhstan pada 28 Desember 1991. Sebelumnya Kazakhstan memproklamirkan kemerdekaannya pada 16 Desember 1991. Selanjutnya kedua negara resmi menjalin hubungan diplomatik terhitung 2 Juni 1993.
Presiden Soeharto kemudian berkunjung ke Kazakhstan pada 6-8 April 1995, yang menghasilkan sikap dasar hubungan bilateral kedua negara yang ditandatangani Soeharto dan Presiden Nazarbayev. Setelah itu, Presiden Nazarbayev mengadakan kunjungan balasan ke Indonesia pada 22-26 Juni 1995. Kunjungan ini menghasilkan nota kesepahaman tentang pengaturan perbankan antara Bank Nasional Kazakhstan dan Bank Indonesia.
Meski hubungan diplomatik kedua negara sudah sejak 1993, namun Indonesia baru meresmikan Kedutaan Besarnya di Astana pada 29 Desember 2010. Sedangkan Kazakhstan membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta pada tahun 2012 lalu. Kunjungan Nazarbayev ke Indonesia pada April 2012 merupakan kunjungan kedua kalinya ke Indonesia.
(asy/asy)