Konvensi PD Tidak Baik Bagi Pendidikan Politik di Indonesia

Konvensi PD Tidak Baik Bagi Pendidikan Politik di Indonesia

- detikNews
Selasa, 03 Sep 2013 09:18 WIB
Jakarta - Komite Konvensi PD telah menetapkan 11 nama peserta Konvensi. Sebelumnya beberapa tokoh telah menolak mengikuti konvensi kendatipun telah memenuhi undangan komite, seperti Mahfud MD dan Rustriningsih.

"Seharusnya alasan menolak konvensi itu dinyatakan secara transparan. Alasan yang diungkapkan Mahfud itu, misalnya, itu belum menjawab pertanyaan mengapa dia menolak konvensi ketika telah memenuhi undangan komite. Kalau dia bilang bahwa konvensi itu hanya menguntungkan Partai Demokrat, orang awam pun bisa tebak sejak awal. Pasti ada apa-apanya ini, dan ini sangat tidak baik bagi pendidikan politik di Indonesia," ujar Sosiolog Politik UGM, Arie Sujito saat dihubungi Senin (2/9/2013) malam.

Pria yang juga akrab dipanggil Djito ini menyatakan bahwa konvensi PD tidak mampu memunculkan tokoh yang kuat di masyarakat. Ia pun pesimis bahwa konvensi dapat menjadi pembaruan politik di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak awal kan memang konvensi itu dimanfaatkan oleh (Partai) Demokrat untuk recovery keterpurukan partai, menaikan citra positif, dan menjaring sejumlah tokoh nasional," tuturnya.

Menurutnya konvensi juga telah mengesampingkan etika politik seperti melibatkan pejabat yang masih aktif. Masyarakat pun dibuat seolah mengabaikan hal ini.

"Ini kan menunjukan bahwa kita sedang dalam krisis etika politik. Hal-hal seperti ini sangat tidak baik dalampendidikan politik masyarakat, pejabat negara seharunya memberi contoh beretika politik yang baik," pungkasnya.

(bpn/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads