Oegroseno: Kalau Ada Perwira Polisi Naik Mobil Mewah, Duitnya dari Mana?

Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sempat menyoroti gaya hidup jajaran kepolisian. Terakhir terkait rumah mewah seorang perwira pertama Polda Metro Jaya, AKP Andreas Tulam, yang ditembak oleh orang tidak dikenal, di kawasan Tangerang. Belum lagi rekening seorang personel di Polres Sorong, Aiptu Labora Sitorus, yang tercatat memiliki transaksi mencapai Rp 5 miliar.

Wakil Kapolri Komjen Oegroseno mengatakan, untuk hal tersebut pihaknya ke depan akan memperkuat jajaran Pengamanan Internal (Paminal) Itwasum Polri. Diharapkan jajaran tersebut mampu mengawasi internal kepolisian, termasuk pengawasan harta kekayaan.

"Internal security harus diperkuat. Propam di Paminal ini adalah orang-orang pilihan yang bersih," kata Oegroseno di sela Apel Satwil Polri, di Auditorium PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013).

Lebih rinci dia mencontohkan, seorang perwira berpangkat AKP (setingkat kapten) mengendarai mobil mewah. "Dari mana itu, apakah dia punya showroom? Kalau showroom duitnya dari mana, telusuri!" tegas mantan Kadiv Propam ini.

"Karena moral itu nomor satu, di samping profesionalisme," imbuhnya.

Kalau pun anggota polisi tersebut ternyata memang sudah kaya dari orang tuanya, maka menjadi kewajiban atasan untuk menegurnya.

"Kita ingatkan jangan tampil seperti itu," ujarnya.

Ke depan, seluruh jajaran Polri tanpa memandang kepangkatan akan dikenakan pengawasan terhadap harta kekayaan.

"Kalau semua bisa dilaporkan lebih bagus. Kalau perlu lulus pendidikan dia melaporkan harta kekayaannya. Harta kekayaan saya adalah uang saku waktu di pendidikan," jelasnya.


(ahy/ndr)