"Kecil banget mbak. Buat selonjoran saja mungkin nggak bisa. Kalau kayak gini mau dagang apaan?" keluh Maryati (60), seorang pedagang sandal kepada wartawan saat pengundian kios di blok C Pasar Minggu, Senin (2/9/2013).
Menurut ibu yang mendapat kios dengan nomor 96 ini, apabila masing-masing kios diberikan tempat dengan luas 2 kali kios awal, maka para pedagang akan berdagang dengan leluasa dan nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga diamini Waldy (38) dan Prakoso (40). Pedagang alat-alat masak tersebut menyangsikan lokasi baru ini akan memberikan kenyamanan kepada para pedagang.
"Tempatnya kecil, buat dagang dengan tempat segini gimana caranya? Belum lagi letaknya jauh di belakang," tutur Waldy.
"Nanti kalau secara nggak sengaja pedagang ngegedein tempatnya apa nanti nggak ricuh sama temen di sebelah? Kalau bisa 2 kali kios ini nggak apa-apa," tambah Prakoso sambil menunjuk kios yang ada di sebelah miliknya.
Padahal, untuk menjadi peghuni blok B dan C, para PKL ini diberikan kemudahan dan fasilitas oleh PD Pasar Jaya. Mulai dari gratis biaya kios, listrik dan air selama 6 bulan. Bahkan setiap kios akan dibangun secara semi permanan untuk kenyamanan berbelanja.
"Tetap saja, kalau kecil begini orang nggak nyaman. Apalagi kita di atas sini, lantai 1. Orang-orang pasti milih belanja di bawah dong. Kalau tempatnya kurang nyaman kayak gini orang yang belanja juga males kan," tambah Prakoso.
(rni/mok)