Banyak Pejabat yang Nakal

Lobi-Lobi Pejabat di Padang Golf

Banyak Pejabat yang Nakal

- detikNews
Senin, 02 Sep 2013 15:44 WIB
Foto Ilustrasi - Doni Wahyudi
Jakarta - Munculnya pernyataan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) nonaktif Rudi Rubiandini yang mengklaim terjebak dalam kasus dugaan suap saat tengah bermain golf, menjadi sorotan tajam berbagai kalangan.

Khusus untuk di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN), pengamat BUMN Said Didu, mengamati masih banyak pejabat di BUMN yang nakal bermain golf saat jam kerja.

Ia mencontohkan ada direksi salah satu perusahaan pelat merah yang maniak golf melupakan jadwal rapat dengan tamu serta bawahannya. Kadang, kata dia, seorang pejabat bisa seharian penuh bermain golf dan melupakan urusan perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Banyak yang seperti itu. Itu penertibannya sudah lama. Dulu kan bebas bisa main di mana saja, nah waktu saya pas di BUMN dibatasi satu kartu member untuk satu direksi,” kata Said yang juga bekas Sekteraris Kementerian BUMN kepada detikcom, akhir pekan lalu.
 

Said menegaskan tidak layak pejabat BUMN ataupun Kementerian sengaja bermain golf untuk membuka jalan lobi proyek dengan pihak swasta. Cara ini dinilai salah dan berpeluang menimbulkan pengaruh buruk.
Ia pun setuju ada imbauan larangan bermain gol saat jam kerja bagi pejabat kementerian atau perusahaan BUMN. “Itu perlu didukung. Catatan yang saya lihat, banyak birokrat yang bermain golf kerjanya menurun. Kalau swasta bener itu perlu ngelobi. Tapi, pejabat negara bermain itu sama saja membuka diri,” ujarnya.

Said mengaku upaya lobi negatif itu memang bisa dilakukan di mana saja dan bukan hanya saat bergolf ria. Namun, kasus bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini seharusnya bisa dijadikan pelajaran.

“Faktanya demikian. Pengalaman waktu saya menjabat seperti itu banyak pejabat yang coba dilobi lewat golf agar lebih dekat,” ungkap Said mengakui.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan larangan bagi direksi perusahaan pelat merah bermain golf saat jam kerja. Alasannya, selain mengurangi profesionalisme kerja dan juga karena tidak ada hubungan antara perusahaan BUMN dengan golf.

Bekas Direktur Utama PLN itu mengatakan ia tidak melarang direksi BUMN yang gemar main golf. Namun, harus bisa membedakan antara kepentingan pribadi dan perusahaan. Lagipula, kalau pejabat level direksi bermain golf saat jam kerja sama saja memberikan contoh buruk kepada bawahannya.

Menurutnya, hal itu tidak baik untuk pola kerja bagi pejabat perusahaan BUMN. “Silakan kalau di luar jam kerja. Kalau jam kerja, ya itu tidak boleh. Lagian, enggak ada hubungannya kok,” kata Dahlan saat ditemui detikcom akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, sebenarnya peraturan ini sudah ada di setiap perusahaan BUMN. Tapi, masih belum diaplikasikan secara tegas. Dahlan pun tidak segan memberikan sanksi keras hingga pemecatan bila ada pejabat direksi yang ketahuan bermain golf saat jam kerja.

Dahman menekankan, persoalan ini penting karena untuk menghindari terjadinya proses lobi-lobi negatif seperti kasus yang menimpa Rudi. “Jangan sampai seperti itu. Kalau ketahuan nanti bisa diberhentikan atau diganti. Beneran itu!” Dahlan menegaskan.

Adapun pengusaha Sandiaga Salahudin Uno, atau yang biasa dipanggil Sandi Uno, mengatakan bermain golf hanya salah satu strategi untuk memperluas jaringan bisnis.
"Untuk networking bagus, tapi untuk lobi bisnis kurang efisien karena banyak waktu yang tersita," kata Presiden Direktur dan juga pendiri perusahaan investasi, Saratoga Capital ini kepada Detikcom, Sabtu pekan lalu.


(brn/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads