Kenaikan elektabilitas PDIP tak bisa dipungkiri karena tingginya elektabilitas Jokowi sebagai capres paling potensial saat ini. Bahkan hasil survei menyebut PDIP bisa menyentuh 37% jika mencapreskan Jokowi, artinya PDIP juga tak perlu berkoalisi jika mengusung Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai capres.
"Kita juga senang ada Jokowi. Piye-piye (bagaimanapun), ada simbiosis antara PDIP dan Jokowi," kata seorang anggota DPR dari PDIP kepada detikcom, Senin (2/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring menjulangnya elektabilitas PDIP dan Jokowi secara bersamaan, internal PDIP mulai dinamis. Sejumlah pihak tak malu lagi memunculkan peluang Jokowi nyapres, sebut saja pernyataan Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning yang terus bicara kemungkinan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Jokowi sebagai capres PDIP.
Namun menurut sumber terpercaya, PDIP tak akan terlalu jauh membuka peluang Jokowi nyapres. Karena bisa jadi bumerang. "Jadi ya bisanya dibuat menggantung, kita kan juga lihat faktor Ahok. Jokowi capres kan Ahok jadi gubernur. Pertimbangan kita belum sejauh itu," kata sumber detikcom.
Selain faktor itu ada faktor kunci pencapresan Jokowi, tentu restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sejumlah elite PDIP terus memberi kesan ada peluang pencapresan Jokowi, tapi pada akhirnya tentu Mega yang paling berhak memilih siapa capres PDIP.
"Jadi bisa saja Ibu pada akhirnya menunjuk Jokowi, tapi bisa saja Ibu menyerobot juga," kata sumber tersebut.
(van/nrl)