Saat ditemukan korban masih bernafas namun dalam kondisi sekarat. Kepala belakang pecah, lebam di pipi kiri, dan tendon tumit kaki kiri putus. Anggota SPKT Polsek Tikala yang menerima informasi tersebut, sempat melarikan korban ke rumah sakit Wolter Monginsidi Teling, namun korban menghembuskan nafas terakhirnya, pukul 14.00 WITA.
Kapolsek Tikala AKP Killion Landangkasiang saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, ada dugaan pemanjat kelapa ini menjadi korban pembunuhan dengan melihat luka yang dideritanya.
"Anggota kami sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian bersama anggota Buser Polresta Manado," kata Killion kepada detikcom, Minggu (1/9/2013) malam.
Killion mengatakan ada beberapa saksi yang sedang diperiksa untuk dimintai keterangannya untuk mengungkap penyebab kematian korban. "Keterangan saksi memang ada titik terangnya, ada perkelahian namun mereka tidak mengenali siapa yang berkelahi dengan korban," terangnya.
Sementara itu, salah seorang kerabat dekat korban, Dolvie Makawena mengatakan Kojek sapaan akrab korban malam itu baru saja pulang dari tempat kerjanya sebagai pemanjat kelapa di Kelurahan Batu Putih Bitung. Dia sempat menerima telpon, kalau korban berencana pergi ke sebuah acara.
"Kami tidak tahu kalau dia akan ke Manado, kami hanya menerima informasi dia menginap di rumah kerabat lain di Terminal Paal Dua," ucap Dolvie.
Dia pun baru mengetahui yang menjadi korban adalah kerabat mereka setelah salah seorang warga sempat mengambil gambar korban saat masih berada di lokasi kejadian.
"Setelah memastikan korban digambar, kami mengecek ke rumah sakit, dan ternyata memang benar Kojek," tandas Dolvie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(edo/fjr)