Akibat penggusuran tersebut, Agus menyewa sebuah rumah kontrakan bersifat sementara tak jauh dari batas penggusuran untuk menyimpan barang-barang miliknya sembari mencari kontrakan yang sekaligus dapat dijadikan sebagai warung.
“Ini saya kontrak cuma seminggu, sekarang mau pindah ke tengah (masih di Muara Baru yang belum kena gusuran),” ujar Agus yang ditemui detikcom, Rabu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pascapenggusuran tersebut, warga yang mengatasnamakan warga RT 19/17 Muara Baru dengan didampingi Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pada Selasa (27/8) melaporkan Kesatuan Polisi Pamong Praja beserta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki T. Purnama (Ahok) ke Kepolisian Daerah Metro Jaya menyusul adanya pembongkaran rumah warga secara paksa dalam laporan resmi nomor TB/2914/VIII/2013.
Namun, pria asal Madura, Jawa Timur, ini mengaku sama sekali tidak merasa dan tidak mengetahui ada laporan yang mengatasnamakan warga melaporkan Satpol PP, Jokowi dan Ahok tersebut. “Saya tidak tahu ada laporan itu, emang dilaporkan ya?” ujarnya.

Kendati demikian, Agus mengaku sangat kecewa dengan Jokowi–Ahok yang dinilai mengingkari janji dengan menggusur rumah warga tidak sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan, yaitu dua tahun lagi. Tidak hanya dirinya, semua warga yang kena gusur pada Kamis pekan lalu itu juga memiliki sikap yang sama, kecewa dengan Pemprov DKI.
“Siapa yang gak kecewa, semuanya (warga) kecewa. Katanya dua tahun lagi tapi sekarang udah digusur. Orang kalau sudah sekali bohong, selamanya gak akan dipercaya,” ujarnya.
Senada dengan Agus, Atika, warga Blok G RT 19/17 Muara Baru, Penjaringan, juga mengaku tidak tahu-menahu bahwa Jokowi dan Ahok dilaporkan ke Polda Metro pascapenggusuran yang terjadi Kamis lalu itu. “Gak tahu, Mas. Baru tahu dari sampeyan,” katanya saat ditemui detikcom Rabu (28/8).
Ibu satu anak ini menuturkan, pada saat penggusuran berlangsung ia hanya mengumpulkan sebisa mungkin barang–barang yang ia miliki terutama barang dagangan agar bisa kembali melanjutkan usahanya di tempat lain. "Suami saya sedang di kampung,” ucap wanita asal Madura ini.
Atika juga menuding Jokowi dan Ahok telah ingkar janji terhadap warga. Sebab, berdasarkan janji Jokowi, warga yang menghuni kawasan tersebut baru akan direlokasi pada dua hingga tiga tahun mendatang. “Kecewa sekali, baru beberapa bulan udah dibongkar,” ujarnya.
(brn/brn)