BBM Mahal, Pakai Gas Elpiji untuk Motor pun Jadi

BBM Mahal, Pakai Gas Elpiji untuk Motor pun Jadi

- detikNews
Kamis, 29 Agu 2013 14:02 WIB
Jakarta - Beberapa waktu lalu, pemerintah kembali menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Hal itu membuat berbagai lapisan masyarakat kelimpungan. Alternatif penggunaan bahan bakar lain pun bermunculan.

Salah satu pihak yang mengembangkannya adalah SMK 56 Jakarta. Sekolah kejuruan itu mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan membuat konverter gas dari tabung LPG sebagai pengganti bahan bakar minyak.

"Konverter kit ini digunakan agar gas dari elpiji 3 kilo bisa dipakai kendaraan bermotor. Sebagai pengganti BBM," ujar Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK 56 Jakarta, Edi Santoso, saat ditemui detikcom di pameran teknologi dalam rangka Hakteknas 18 di lapangan parkir Keong Mas, TMII, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edi mengatakan, sebenarnya informasi mengenai teknologi ini bisa didapat di internet. Pihaknya hanya mengimplementasikan langsung pada kendaraan bermotor.

"Di internet ada. Teman saya yang di Jawa Timur juga ada. Ini bisa dipakai di motor dan di mobil juga," kata Edi yang memakai baju batik itu.

Edi juga menambahkan, dengan menggunakan elpiji 3 kilo, motor bisa mencapai jarak kira-kira 80 kilometer. Sedangkan untuk mobil bisa mencapai 50 kilometer.

"Keuntungannya, ini motor bisa pakai BBM seperti biasa atau pakai gas elpiji. Ada tombol switch-nya. Tapi nggak bisa dipakai dua-duanya," ujar Edi.

Tampak di booth pameran, Edi memajang sebuah motor dengan boks di belakangnya untuk menaruh tabung elpiji 3 kilo dengan selang yang menyambung ke konverter kit yang mengubah tekanan gas agar bisa dipakai motor.

"Dari tabung gas 3 kilo bertekanan 8 bar masuk ke konverter kit, lalu berada di atas membran, pada saat dihisap gas yang di atas membran masuk ke dalam saluran intake manipol atau saluran di bawah karburator," kata Edi menjelaskan cara kerja alat itu.

Kendala yang dihadapi Edi adalah susahnya mencari membran untuk konverter kit yang sesuai. Untuk faktor keamanan, Edi menjamin gas tidak akan meledak karena dilengkapi dengan regulator pengaman dan jika terjadi kebocoran akan menutup otomatis.

Saat ini, alat ini hanya dipakai di sekolah dan belum dipasarkan secara massal. Namun, jika ada orang yang ingin berminat memasang alat ini, Edi tak sungkan untuk membantu.

"Silakan saja, saya pasangkan. Atau bisa pasang sendiri. Nanti saya kasih tahu," kata Edi yang juga mengatakan pemasangan hanya 1 hari dengan biaya sekitar Rp 300-500 ribu.

(dha/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads