Tiket Berjaminan KRL: Masih Ada Penumpang Keluhkan Sistem dan Antrean

Tiket Berjaminan KRL: Masih Ada Penumpang Keluhkan Sistem dan Antrean

- detikNews
Kamis, 29 Agu 2013 12:21 WIB
Stasiun Depok Lama (Foto: Salmah Muslimah/detikcom)
Depok - Penggunaan tiket harian berjaminan (THB) KRL sudah berlangsung selama satu minggu. Para penumpang memiliki tanggapan beragam mulai dari bingung dengan sistem hingga antrean yang panjang. Namun ada pula yang memuji.

Nur Fajriah (31) penumpang yang naik kereta dari Stasiun Manggarai mengaku kaget dengan adanya jaminan tiket kereta. Dia yang hendak ke Bojong Gede sempat bingung dengan adanya sistem THB.

"Pas beli tiket tadi saya kaget soalnya baru tahu, saya biasanya Rp 3.500 sekarang jadi mahal. Terus kata petugas tiketnya nanti bisa dituker jaminan," kata Nur kepada detikcom di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Kamis (29/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur yang hendak main ke rumah kakaknya ini awalnya keberatan dengan penambahan uang Rp 5000 sebagai jaminan. Namun, saat dijelaskan uang tersebut bisa kembali, Nur lantas paham. Hanya saja dia merasa jadi agak repot harus menukar tiket tersebut.

"Keberatannya kan harusnya sudah langsung bisa keluar. Kalau mau buru-buru kan jadi ribet harus tuker tiket dulu," ucap Nur.

Nur juga mengeluhkan antrean yang lumayan panjang. Menurutnya banyak yang belum tahu adanya kartu berjamin sehingga petugas loket membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberi penjelasan pada penumpang.

"Tadi sempat ngantre panjang pas beli tiket," katanya.

Sama halnya dengan Nur, Yati (63) yang akan ke Tanah Abang mengeluhkan adanya sistem THB. Menurutnya tiket yang awalnya bisa dibeli murah sekarang jadi mahal. Selain itu banyak ibu-ibu seperti dia yang kurang paham dengan sistem baru ini.

"Saya enggak setuju. Saya jarang naik kereta, kenapa kita dibebanin. Tadi bayar
Rp 9 ribu, harusnya cuma Rp 4 ribu," ujar Yati.

"Kumpulin saja setiap harinya yang enggak ngerti balikin kartu terus ditinggal. Berapa coba kalau dikalikan Rp 5 ribu," tambah Yati.

Tidak semua penumpang kereta keberatan, sebagian bahkan sangat mendukung program yang baru diluncurkan 22 Agustus lalu ini. Penumpang merasa sistem ini membuat pemegang kartu lebih disiplin.

Samudin (35), pegawai swasta yang bekerja di Kampung Bandan ini sangat mendukung adanya THB. Menurutnya dengan kartu ini membuat para penumpang lebih tertib.

"Ini menjadikan manusia lebih disiplin, lebih tertib," kata Samudin.

Samudin mengaku hanya butuh sehari untuk penyesuaian pergantian kartu single trip dengan THB. Dia tahu program ini dari surat edaran yang disebar PT KAI dan pamflet serta poster yang ditempel di stasiun.

"Awalnya sempat keberatan jadi Rp 9 ribu. Tapi sekarang lebih enak, kan jadi kayak punya kartu sendiri, tinggal isi ulang saja dan murah kan cuma Rp 4 ribu kembali ke harga awal," ujar Samudin.

Rusman penumpang yang berhenti di Stasiun Duri juga memuji langkah PT KAI menggunakan program ini. Menurut pria yang setiap hari menggunakan jasa kereta, THB lebih murah jika dibandingkan dengan kartu Multi Trip.

"Kalau Multi Trip isi ulangnya lebih mahal dan ada saldo minimal. Kalau ini kan cuma bayar di awal aja Rp 5 ribu, istilahnya beli kartu lah, asal jangan sampai hilang saja," ujar Rusman.

Rusman juga memberikan kritik mengenai antrean yang panjang. Hal itu dirasakaan karena masih banyak yang belum tahu sistem ini sehinggaa penumpang masih harus lama bertanya pada petugass loket.

"Mungkin awal-awal saja kali yah, semoga kedepannya enggak perlu antre panjang lagi," ujarnya.

Sebelumnya PT KCJ menyediakan 2 juta THB yang mengganti total tiket single trip. Penumpang menyerahkan deposit atau jaminan Rp 5 ribu tiap kartu di luar tarif progresif. Keuntungannya penumpang bisa menyimpan kartu bila ingin menggunakan kembali dengan mengisi ulang kartu.

Nah, bila kartu itu dikantongi saja, tidak dikembalikan untuk diuangkan, kemudian dianggurkan hingga 7 hari , maka uang jaminan akan hangus pada hari kedelapan. Jaminan juga hangus bagi penumpang yang tidak melintasi gate out seperti keluar lewat 'jalan tikus'.

THB berbeda desain dengan single trip. Bila kartu single trip berwarna emas atau bergambar, THB ini terlihat kurang menarik. Hanya berwarna putih dengan keterangan bahwa kartu THB adalah milik PT KCJ.

(slm/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads