Risma yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini memang cukup teliti dalam memperhatikan keindahan kota. Dalam beberapa momen, jebolan ITS ini bahkan terlihat turun langsung ke lapangan guna menyiram tanaman atau sekadar menyapu jalanan.
Hasilnya, sungguh luar biasa. Ada puluhan taman di Kota Pahlawan itu yang kini menjadi indah. Warga Surabaya memiliki ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan untuk olahraga, rekreasi, atau sekadar bersantai saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman Bungkul
|
Taman Bungkul menjadi bersih dan tertata rapi. Sejumlah tumbuhan menghiasi seluruh pojok taman. PKL tak meluber lagi. Tempat parkir ditata sedemikian rupa sehingga lalu lintas tetap lancar.
Taman Mundu
|
Namun kini semua berubah. Seperti foto yang terlihat di atas, taman itu kini sangat cantik. Warga pun tak segan berkumpul di taman untuk sekadar kongkow bersama yang lainnya.
Taman Flora
|
Tak heran, sejumlah siswa dari sekolah kerap berkunjung ke area ini untuk mempelajari berbagai jenis tumbuhan.
Taman Balaikota
|
Terlihat ada tumbuhan rindang di depan kantor wali kota tersebut. Namun yang menarik adalah air mancur yang menyembur bergantian. Suasana hangat lebih terasa ketika malam hari.
Taman Mpu Tantular
|
Sebuah patung Mpu Tantular berwarna biru menghiasi tengah taman. Dengan perawatan yang rutin dari anak buah Risma, taman ini tertata setiap hari.
Taman Apsari
|
Taman dengan luas 5.300 m2 itu dilengkapi lebih kurang 20 jenis bunga dan tanaman. Di sela bunga dan tanaman itu disediakan jogging track yang nyaman untuk jalan-jalan.
Taman Monumen
|
Penampakan taman ini sangat cantik di malam hari. Lampu warna-warni tampak menyorot monumen tersebut. Selain itu, ada sejumlah monumen lain yang tak kalah menariknya.
Taman Jayengrono
|
Taman tersebut merupakan lokasi tewasnya Brigjen A.W.S Mallaby dalam peristiwa baku tembak yang terjadi pada 30 Oktober 1945. Kematian komandan tentara Inggris itulah yang akhirnya memicu pecahnya pertempuran 10 November di Surabaya.
Di titik tersebut, terdapat rancangan pola lantai tak beraturan yang menggambarkan ledakan hebat yang menewaskan Brigjen Mallaby. Nantinya juga akan ditambahkan replika mobil milik Mallaby di atas spot tersebut.
Berikutnya ada Selasar Perjuangan, dengan dinding-dinding di sisi kiri dan kanan. Di sini dapat dijumpai cerita atau pun ornamentasi sejarah berupa relief-relief. Tak ketinggalan elemen bambu runcing sebagai simbol alat perjuangan arek-arek Suroboyo.
Pada taman ini dipasang kelompok tonggak bambu runcing yang ditempatkan di 3 area berbeda. Masing-masing berjumlah 10 buah, 11 buah dan 45 buah. Bilangan tersebut merepresentasikan tanggal 10 November 1945.
Taman Skate dan BMX
|
Taman itu dibangun atas kerjasama Pemkot Surabaya dan PT Telkom. Lokasi taman berada di dekat Ketabang Kali. Dalam area tersebut juga terdapat ikon Kota Surabaya berupa patung legendaris Suro dan Boyo.
Halaman 3 dari 10
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini