Susan didemo puluhan orang yang mengklaim sebagai warga Lenteng Agung karena perbedaan agama. Pendemo menuntut Jokowi mengganti sarjana Fisipol UI yang lolos seleksi lelang jabatan itu.
Meski didemo, Susan tidak takut dilengserkan. Ia bertekad tetap bekerja keras terus blusukan dan melayani warganya dengan baik. Jokowi bahkan menjamin belum berniat menggeser posisi Susan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 cerita ketika Jokowi-Ahok kompak menjadi tameng Susan, bu lurah cantik:
1. Belum Terpikir Mengganti
|
"Nggak apa-apa demo tapi saya belum terpikir (mengganti)," kata Gubernur DKI, Joko Widodo di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2013).
Jokowi mengatakan jika penggantian hanya akan dilakukan jika terkait prestasi dari pejabat bersangkutan.
"Kalau pergantian itu karena prestasi," kata Jokowi.
Alumni UGM ini mengatakan ia telah melakukan pengecekan terhadap masalah tersebut. Hasil pengecekannya, pergolakan tersebut bukan antara warga dan Susan tetapi persoalan internal birokrat Kelurahan Lenteng Agung.
"Saya sudah cek. Tapi akan cek lagi. Yang saya tahu bukan warga," terang suami Iriana ini.
Susan adalah lurah hasil lelang jabatan Pemprov DKI. Evaluasi para lurah dan camat ini baru akan dilaksanakan per enam bulan sejak 27 Juni 2013.
"Dilihat dulu 6 bulan. Nggak ada langkah lain," pungkasnya.
2. Demo Tidak Berizin, Tangkap!
|
"Kita tangkap kalau tidak ada izinnya," tegas Ahok yang dicegat wartawan usai Rakor Penanggulangan AIDS tingkat Provinsi di Gedung LPMJ, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013).
Keputusan menugaskan Susan untuk memimpin Kelurahan Lenteng Agung, tidak akan dicabut. Penempatan dan penugasan setiap jajaran Pemprov DKI Jakarta telah berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan prestasi yang bersangkutan.
Bisa jadi para pengunjuk rasa memang warga Lenteng Agung. Namun dia tidak yakin para pengunjuk rasa tersebut mewakili aspirasi seluruh warga atau sebagian besar warga Lenteng Agung.
"Kalau demo terus, ya nggak betul dong karena malah mengganggu kinerja," sambung Ahok.
3. Dipilih karena Prestasi
|
"Kita menentukan posisi bukan ditentukan oleh demo dan primordialisme tapi ditentukan oleh kinerja meritokrasi," ujar Ahok usai memberi rapat kordinasi penanggulangan AIDS di Gedung LPMJ, Jalan Raya Bekasi Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013).
Meritokrasi merupakan bentuk pemerintahan atau administrasi di mana para pemimpin dipilih berdasarkan prestasi atau kemampuan mereka. Ahok mengatakan dirinya tidak akan melakukan rotasi terhadap lurah Lenteng Agung.
"Kita tidak akan pernah pindahkan orang karena desakan demo orang atau karena alasan primodialisme," tuturnya.
Ahok panggilan akrabnya mengisahkan sosok Martin Luther King, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai pemimpin terpenting dalam sejarah non-kekerasan di Amerika Serikat. Tokoh tersebut memiliki mimpi nasib anaknya bukan ditentukan warna kulit.
"Masa Martin Luther King sudah teriak 50 tahun lalu dia bilang saya punya mimpi keempat anak saya nanti bukan ditentukan karena warna kulit. Karena apa? Karakter moral," tandasnya.
Puluhan warga mendemo Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli (43). Susan sendiri merupakan lurah berdasarkan lelang jabatan. Dia sudah beberapa bulan menjadi lurah. Sehari-hari, lurah cantik ini biasa blusukan ke pelosok di Lenteng Agung.
Halaman 2 dari 4