Warung Es Kelapa Muda 'Rasa' Vodka

Menguak Peredaran Miras Ilegal

Warung Es Kelapa Muda 'Rasa' Vodka

- detikNews
Rabu, 28 Agu 2013 12:45 WIB
Minuman keras yang berhasil disita polisi selama bulan Juli lalu. (Fotografer - Grandyos Zafna)
Jakarta - Warung kelapa muda di jalan Batuampar, Kramatjati, Jakarta Timur itu selalu ramai. Posisinya sangat strategis karena terletak di sebuah perempatan jalan yang banyak pedagang makanan dan minuman.

Warga setempat maupun pengunjung yang datang percaya, warung tersebut murni berjualan kelapa muda. Berada di sebuah lahan kosong, dengan beberapa pohon salak yang tak lagi berbuah.

Di depan pagar terdapat meja dengan variasi kelapa muda yang dijejer setinggi orang dewasa. Di bagian dalamnya ada beberapa tenda dan balai yang bisa digunakan pembeli untuk menikmati es kelapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dekat tempat gudang penyimpanan kelapa muda, sejumlah pria dan anak muda berkumpul dengan dua orang di antaranya dengan mata memerah dengan omongan yang ngelantur.

Jika dilihat dari luar tak ada yang menyangka warung tersebut juga menjajakan minuman keras. Termasuk Slamet, tukang ojek yang sudah lama mangkal di sekitar tempat itu.

Menurut dia, hampir setiap malam terutama hari Sabtu dan Minggu, warung kelapa muda itu selalu ramai. Bukan ramai pembeli, melainkan banyaknya anak muda dan pria paruh baya yang nimbrung tidak jelas.

Bahkan pernah suatu malam dia hampir mengantarkan penumpang yang seorang anak muda dalam keadaan mabuk dari warung itu. Karena si penumpang dalam keadaan teler alias mabuk, Slamet tidak berani mengantarkan.

“Ngeri. Takut rusuh dia nanti. Orang seperti itu mah, malas ladenin. Mending tinggalin aja,” kata Slamet kepada detikcom Senin (26/8) lalu.

Sebagian warga di sekitar sebenarnya sudah tau kalau warung tersebut dijadikan tempat bisnis minuman haram. Namun karena ada oknum aparat yang melindungi, warung itu pun aman dari razia. Apalagi di belakang warung kelapa muda itu ada pedagang tenda seafood.

“Cuma kedok itu mah bang. Kami kalau beli kelapa ke sana juga tahu, teman-teman yang jualan kelapa matanya merah abis nenggak minum. Agak bingung juga kenapa Satpol PP dan polisi belum merazia tempat itu,” kata Slamet.

Salah seorang pemuda setempat, Haryadi, 31 tahun, mengatakan warung es kelapa muda itu hanya dijadikan tempat transit dan pemesanan minuman keras. Pembeli biasanya anak muda dan warga setempat yang rumahnya hanya beda kelurahan.

Menurut dia, sebenarnya minuman keras tersebut berasal dari Tanjung Priok dan Cawang. Namun mengenai harga, Haryadi mengaku tidak tahu. Tapi, berdasarkan cerita temannya yang pernah nongkrong di warung tersebut, harganya berkisar Rp 20 – Rp 35 ribu perbotol.

Sementara untuk jenis Mansion dan Vodka kemasan 350 mililiter, harganya Rp 30 ribu dan Rp 35 ribu. “Itu udah termasuk ongkos pesen,” kata pria satu anak ini.

Di daerah yang tidak jauh, ada juga warung kecil yang juga menjual berbagai minuman keras dengan alkohol di atas lima persen. Warung ini sebenarnya menjual kebutuhan bahan pokok dan makanan jajanan. Namun dalam praktiknya warung tersebut juga menjual minuman keras.

Udin, salah seorang tukang ojek di daerah tersebut mengatakan toko itu selalu menyediakan stok minuman keras. Pembelinya adalah orang-orang langganan yang juga sebagian besar warga setempat. Biasanya kalau orang belum dikenal, pemilik toko enggan melayani.

Sementara untuk pembeli yang masih berusia belasan tahun atau ABG tidak akan dilayani. Pemilik toko baru akan melayani saat pembeli adalah orang dewasa atau tukang ojek yang sudah dikenal. Agar warga tidak curiga, setiap pembelian botol langsung dituang ke dalam kantung plastik berwarna hitam.

Soal harga, pemilik toko juga menjualnya agak mahal. Biasanya Vodka yang seharga Rp 25 ribu dijual Rp 35 - Rp 40 ribu per botol. Sementara botol kecil yang biasanya Rp 15 ribu dijual Rp 25 ribu.

Menurut Udin, kalau hari raya Imlek, pemilik toko sering kasih gratis tiga botol sama tukang ojek yang mangkal di depan jalan dekat tokonya. Istilahnya itu buat bagi-bagi kesenangan. “Itu biasanya ciri khas dia. Dia mah pemain lama. Polisi yang sering patroli ke sini juga tahu,” kata dia.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads