"Kembar kelima, Rahman meninggal pukul 07.00 (Sabtu). Kembar keempat, Goffar menyusul pukul 20.45 (malamnya)," ujar ayah bayi, Bagus ketika dihubungi wartawan, Minggu (25/8/2013).
Bagus mengatakan, dia dan istri memang sudah memberikan yang terbaik untuk kelima anak kembarnya. Kedua anaknya yang telah meninggal tersebut akan dikuburkan berdampingan dengan Muhammad Al Hafidz dan Anisa Fitri yang lebih dulu bersitirahat dengan tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Medik dan Keperawatan RSAB Harapan Kita, Dr Didi Danu Kusumo mengatakan, tidak bertahannya bayi-bayi kembar tersebut dikarenakan tidak sempurnanya organ paru-paru.
"Bayi-bayi itu tak sanggup menahan perubahan suhu dalam tubuhnya, bayi ini hanya 24 minggu dalam kandungan, masih terbilang muda untuk dilahirkan, sehingga proses pembentukan paru-paru masih belum sempurna," ujar Didi.
Didi menambahkan pihak rumah sakit akan terus berupaya untuk keselamatan bayi kembar yang tersisa. "Dari awal, kami selalu upayakan menyelamatkan bayi-bayi ini, kami juga berharap bayi terakhir ini dapat bertahan hidup," imbuhnya.
(spt/rmd)