450 Orang Penari Cak Tutup Acara Groundbreaking di GWK Bali

Jakarta - Bali memang tidak pernah membuat hati bosan berdecak kagum. Pesona alam yang menyejukkan mata, tradisi yang tak lekang masa, hingga budaya yang kental dengan kearifan jiwa. Sungguh memang, tak diragukan lagi, Bali, dengan segala kekayaannya, telah menjelma layaknya surga.

Salah satunya pada event Groundbreaking Ceremony patung Garuda Wisnu Kencana yang digelar secara megah dan meriah. Sebanyak 450 orang penari cak tampil dengan apik dalam pentas Repertoar Garuda Wisnu di GWK Cultural Place, Bali, Jumat (23/8/2013) petang, usai acara peletakan batu pertama oleh Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Sekitar pukul 19.16 WITA, pentas repertoar Garuda Wisnu dibuka dengan ritual doa yang sakral. Lalu dentingan harpa Maya Hasan mengiringi suara merdu Trie Utami. Dewa Budjana pun tak mau kalah, dia memamerkan petikan gitarnya mengiringi Trie Utami melantunkan lagu berjudul Om Bhur Bhuvah Svaha.

Lalu, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari kejauhan. Ratusan laki-laki bertelanjang dada muncul dari balik dinding kapur tinggi. Mereka tampak membawa obor dan mendengungkan suara "pong, pong, pong" dan "cak, cak, cak" berkali-kali. Dengan latar belakang kepala Garuda dan pencahayaan yang apik, tari cak itu membuat para penonton berdecak kagum. Bahkan, anak kecil pun turut serta dalam kelompok tari cak yang memukau itu.

Penggagas pertunjukan ini tak lain ialah seniman yang membuat patung GWK, Nyoman Nuarta. Pentas kolaboratif ini merupakan perpaduan seni tari cak yang kondang dengan musik kontemporer. Kelompok tari cak yang dipilih adalah kelompok Cak Rina asal Gianyar, Bali yang disebut-sebut sangat kondang.

(dha/rna)