Dahulu pada tahun 1950, situ tersebut memiliki luas sampai 5 hektar dengan kondisi yang terawat seperti air yang bening, tidak adanya sampah plastik dan ikan yang banyak. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1991 pemerintah mulai membangun jalan Dr KRT Radjiman, keberadaan jalan tersebut pun membelah situ rawa badung sendiri. Alhasil keberadaan situ terbagi menjadi dua sisi yaitu sisi barat dan sisi timur.
Perlahan namun pasti, satu per satu orang-orang perantauan mulai membangun rumah di atas tanah milik pemda tersebut. Puncaknya pada tahun 1998-1999 gejolak penurunan mantan presiden Soeharto mengakibatkan keberadaan situ tersebut mulai terkikis oleh bangunan liar. Sisi timur situ tersebut rata akan tanah dan menjadi pemukiman warga, sedang di sisi barat keberadaan situ masih tampak namun memprihatinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yasin mengatakan dahulu dan sekarang telah banyak perubahan dari keberadaan situ Rawa Badung. Tak ada sampah maupun air yang berwarna hijau dan seperti saat ini.
"Dari uyut sampai kakek dan orang tua saya situ ini memang sudah ada. situ ini ada sumber mata airnya, belakangan orang-orang udah pada nggak peduli jadi kayak gitu," tuturnya.
Keberadaan situ Rawa Badung sendiri berbatasan antara dua RW yaitu RW 08 dan RW 13. Untuk di RW 08 setidaknya ada 16 RT dengan jumlah KK kurang lebih 2.500 KK. Sementara untuk di RW 08 terdapat 9 RT yang dihuni kurang lebih 500 KK. Menurut Ketua RW 09, Suprapto, orang yang tinggal di sekitar lokasi situ merupakan perantauan atau pengontrak.
"Kebanyakan pengontrak makanya banyak keluar masuk jadi jumlahnya untuk di RW 08 tidak pasti," kata Suprapto.
Suprapto enyayangkan keberadaan situ Rawa Badung yang tidak termanfaatkan dengan baik. Pasalnya semakin tahun kondisi situ tersebut mulai bertambah kotor.
"Selama saya menjabat jadi RW itu situ baru sekali dikeruk itu juga beberapa bulan lalu dan cuma eceng gondoknya doang yang diambil," keluhnya.
Meski begitu ia pun hanya mengetahui sedikit tentang keberadaan dari situ Rawa Badung sendiri. Dirinya sendiri merupakan pendatang dari luar pulau Jawa.
"Saya merantau ke Jakarta tahun 1991 itu situ emang udah ada, terus jalan Dr Radjiman belum ada, nggak lama dari situ, situ Rawa Badung terbelah menjadi dua oleh jalan raya ini," tandasnya.
(edo/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini