Aksi dilakukan dengan aksi teatrikal berupa pelantikan gubernur dengan tumpeng hitam dan kuning bertuliskan "kerusakan lingkungan". Dua orang mengenakan topeng Ganjar - Heru dan satu orang berperan sebagai Mendagri. Prosesi pelantikan ala masyarakat itu berlangsung di bawah terik matahari.
Pengunjuk rasa yang datang adalah gabungan dari warga Batang, Jepara, Kudus, Kendal, Demak, Semarang, YLBHI-LBH Semarang, KAMMI, dan sejumlah LSM lainnya. Mereka berjalan dari Lapangan Simpang Lima menuju gedung DPRD Jateng. Namun mereka dihalau oleh puluhan polisi yang bersiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini unjuk rasa masih berlangsung. Jumlah massa terus bertambah sementara polisi juga makin ketat berjaga. Aksi tersebut tidak menimbulkan kemacetan karena kepolisian sudah melakukan rekayasa lalulintas di Jalan Pahlawan.
"Kami harap Gubernur baru bisa menemui kami, atau lebih memilih pelantikan dengan dangdutnya itu," ujar Hermawan.
(alg/try)