Berikut kronologi lahirnya bayi kembar lima seperti yang diutarakan dokter Gatot A SpOG dalam jumpa pers di RSAB Harapan Kita, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (22/8/2013).
9 Agustus pukul 01.33 WIB
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 03.00 WIB, E sudah tidak kontraksi. Namun masih ada flek dan E akhirnya dirawat karena harus bed rest>/i>.
19 Agustus pukul 18.15 WIB
E mengalami pendarahan. Lalu pihak RS melakukan tindakan dengan memasang infus namun pendarahan tetap berlangsung dan kehamilan harus diakhiri alias terminasi.
20 Agustus pukul 07.30 WIB
Dilakukan tindakan operasi cesar atas indikasi Solusio Plasenta atau pendarahan untuk menyelamatkan ibunya dan anaknya. Lalu lahirlah 5 bayi terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan dengan berat sekitar 300-400 gram. Bayi pertama laki-laki berat 472 gram, bayi kedua laki-laki berat 459 gram, ketiga perempuan berat 353 gram, keempat laki-laki berat 499 gram, dan bayi kelima laki-laki dengan berat 483 gram.
Bayi tersebut langsung ditangani dokter tim dokter Verinatologi RSAB Harapan Kita. Masing-masing dirawat di NICU dengan perawatan level 3 dengan alat bantu nafas.
Rabu 21 Agustus
1 bayi meninggal karena gangguan nafas. Bayi tersebut merupakan bayi yang lahir di urutan kedua. Sedangkan 4 bayi lainnya masih kritis dan dalam penanganan intensif. Ibu bayi sudah dalam keadaan sehat dan alat infus serta kateter sudah dicopot.
Gatot mengatakan, pendarahan yang terjadi pada E kemungkinan karena pola makannya.
"Dia harus menanggung berat 5 bayi. Ibu tinggi 155 cm dan berat 50 kg. Saat hamil E nggak bisa jalan," ujar Gatot.
(nik/nrl)