Penerapan e-Ticket, Peron Steril dan Ganti Gerbong: Atapers Hilang

Penerapan e-Ticket, Peron Steril dan Ganti Gerbong: Atapers Hilang

- detikNews
Kamis, 22 Agu 2013 12:14 WIB
Tak ada lagi atapers (atas) setelah PT KCJ menarik gerbong KRL ekonomi (bawah)
Jakarta - Dulu, berbagai jurus diterapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menghalau atapers alias penumpang nekat yang gemar naik di atap KRL. Sudah 1 bulan ini, atapers tak terlihat.

Dalam catatan detikcom, PT KAI sudah mencoba berbagai "senjata" untuk menghalau atapers. Dari mulai anjing pelacak, pemberian ceramah oleh ustad, dan pemakaian cat semprot yang dipasang di beberapa stasiun, seperti Stasiun Kalibata dan Stasiun Manggarai. Hasilnya, sempat terjadi ricuh.

Penumpang yang telah disemprot cat melawan saat hendak ditertibkan. Beberapa di antaranya melempari petugas dengan batu. Pemasangan bola dari beton seberat 3 kg dan alat sapu-sapu atap berbentuk seperti sapu lidi juga sempat menjadi senjata PT KAI menghalau atapers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



(Bola-bola beton/dok detikcom)

Terakhir pintu koboi, alat ini terbuat dari fiber glass dengan tebal 1 cm, panjang 1,5-2 m, dan lebar 10 cm yang ditempel pada tiang listrik. Dengan alat ini, penumpang akan terkena tamparan. PT KAI mengklaim dengan alat ini, penumpang atapers berkurang hingga 45 persen.



(Pintu koboi/ dok detikcom)

Namun beberapa bulan ini, dari pantauan detikcom, atapers tidak terlihat. Hal ini sejak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai menerapkan tiket dan gerbang elektronik, sterilisasi peron hingga mengganti gerbong KRL ekonomi dengan Commuter Line.

Dalam catatan detikcom, terakhir atapers berulah pada April 2013 lalu. Penumpang kereta ekonomi mengamuk. Mereka menimpuki Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, dan petugas yang berjaga dengan batu. Pangkal musababnya, penumpang yang duduk di atap diminta turun TNI.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Senin (8/4/2013). Saat itu petugas TNI menjalankan penertiban. Para penumpang yang duduk di atap diminta turun agar kereta bisa berjalan, tapi mereka menolak.

KRL Ekonomi terakhir yang dioperasikan PT KCJ ditarik pada Rabu, 24 Juli 2013 lalu. Penghapusan KRL ekonomi ini lebih cepat dari jadwal. Sebelumnya KRL ekonomi bertarif Rp 2 ribu ini akan dihapuskan 1 September mendatang. Sejak diberlakukannya sistem tarif progresif berdasar jarak pada CL, pelanggan kereta banyak yang berpindah ke KRL Commuter Line yang bertarif mulai Rp 2.000 untuk 5 stasiun pertama.

Apakah ini karena perpaduan upaya penarikan dan penggantian gerbong, tiket elektronik, sterilisasi peron yang sudah dilukan beberapa bulan ini?

"Mudah-mudahan ya. Mudah-mudahan tetap seperti ini. Saya juga tidak lihat atapers lagi akhir-akhir ini," kata Humas PT KCJ Eva Chairunisa ketika dikonfirmasi di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/8/2013).

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads