Tidak seperti tiket harian single trip yang saat di gerbang keluar di mana penumpang memasukkan kartu ke gerbang elektronik, THB tidak dimasukkan ke gerbang tiket keluar melainkan di-tap atau ditempelkan saja.
Pantauan detikcom di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2013), gerbang keluar untuk bagian memasukkan kartu sampai dilakban hitam. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai penumpang memasukkan kartu THB itu, melainkan menempelkan di atasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak, ini bagaimana? Bisa diuangkan tidak? Di mana menguangkannya," demikian tanya penumpang bertubi-tubi kepada PKD.
Kebingungan tak hanya melanda penumpang yang keluar gerbang tiket elektronik. Penumpang yang membeli karcis pun kebingungan. Petugas harus menjelaskan satu per satu dengan sabar kepada penumpang. Hasilnya, antrean penumpang di loket pembelian tiket tak terhindarkan.
Seperti Rustam (35), yang mengaku masih bingung dengan THB sistem baru ini. "Saya tahunya dari media televisi dan diberi tahu istri saya kalau ada sistem tiket baru. Terus bagaimana sih, yang Rp 5 ribu itu termasuk tarif atau apa?" tutur Rustam, freelancer yang sering menggunakan KRL.

Tak hanya penumpang yang bingung, PKD pun kewalahan menjawab pertanyaan.
"Ya kalau dikumpulkan jadi satu terus diberikan penjelasan sih enak, ini satu-satu pada nanya dari pagi. Pada bingung. Aduhh," tutur salah satu PKD yang tampak kewalahan menjawab pertanyaan penumpang.
Di Stasiun Pasar Minggu, loket penukaran kembali THB berbeda dengan loket pembelian. Loket pembelian tiket menghadap Jalan Pasar Minggu Raya. Sementara penumpang yang hendak menukarkan THB menuju loket di seberang loket pembelian, menyeberangi rel. Kemudian mendapat struk pengembalian baru menyeberang rel lagi, dan menyerahkan struk itu kepada PKD sebagai bukti telah membeli dan menukarkan tiket.

(nwk/nrl)