"Harusnya ada manekin khusus termasuk wig untuk rekonstruksi," kata psikolog forensik, Yusti Probowati saat dihubungi, Kamis (22/8/2013).
Yusti mengatakan, rekonstruksi harus berlangsung sebagaimana kondisi kejadian sebenarnya. Dia mencontohkan reka ulang penembakan di luar negeri yang dilakukan sesuai kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik lanjut Yusti seharusnya tidak mempercayai sepenuhnya keterangan pelaku.
"Tidak boleh langsung percaya, tapi harus mengecek informasi. Itu semua harus dicari sehingga tahu yang memiliki motif terkait kasus ini," tutur Yusti.
Polisi akan menggelar rekonstruksi kasus penjambretan yang berujung tewasnya Franceisca Yofie (34) pagi ini. Ada 6 titik konsentrasi reka ulang yang menghadirkan kedua pelaku yakni Wawan (39) dan Ade (24).
(fdn/bil)