"Di rumah, adik saya itu sejak SMP aktif mengaji dan menjadi remaja masjid. Sementara di sekolah ia aktif mengikuti kegiatan Pramuka hingga tingkat Kabupaten. Bahkan pak polisi yang memberi kabar tadi pagi juga kenal dengan adik saya," ujar Purwito. kakak kandung Andri, saat ditemui di rumahnya, Dusun Gandu, Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (21/8/2013).
Bahkan, sebelum kejadian penangkapan selasa malam, pihak keluarga juga masih berkomunikasi dengan Andri melalui telepon dan berkirim pesan singkat. Dalam percakapan tersebut juga tidak ada percakapan yang mengisyaratkan adanya hal-hal yang aneh maupun mencurigakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara sang ayah, Nadhir menjelaskan, sebelum bekerja di Bekasi, Andri selalu berada di Trenggalek sejak dari SD hingga SMA. "Setelah lulus SMPN Suruh, Andri melanjutkan ke SMK Suruh jurusan Tata Boga , kemudian menempuh Diploma I di El-Rahma Kediri. Baru setelah lulus dari Kediri itu, dia diajak tetangga ke Jakarta, bekerja sebagai administrasi di salah satu dealer mobil di Bekasi,β katanya.
Terkait kasus yang menimpa anaknya tersebut, orang tua Andri berharap anaknya segera dibebaskan dan dibersihkan namanya dari tuduhan terorisme. "Kami memang belum punya rencana ke Jakarta. Kami hanya bisa berdoa Andri anak kami segera di bebaskan," Pungkas Nadhir.
(gah/gah)