Selain mereka, ada satu pelaku lain yaitu Aris Kistiantoro (25) warga Ngaglik yang juga dibekuk oleh petugas. Komplotan pelaku tersebut diketahui melakukan pencurian dan membacok korban di konter handphone di Jalan Medoho sekitar pukul 00.20 WIB, Selasa (20/8/2013).
Saat itu, 2 pelaku yaitu Arif dan Punjung mendatangi konter milik Suhardi dan langsung marah-marah dengan alasan komplain karena pulsa yang dibelinya belum masuk. Pelaku Andika bersiaga di atas motor dengan sebilah kayu tidak jauh dari konter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Punjung mengeluarkan parang dari balik bajunya dan menodongkan ke arah korban yang sempat melawan. Keributan terjadi di dalam konter sampai akhirnya pelaku menyabetkan parang ke pundak kiri korban. Pelaku kabur setelah mengambil handphone dan kartu perdana yang ada di konter.
"Korban yang terluka parah itu kemudian menelpon Polsek Gayamsari," pungkas AKP Suharto.
Sekitar pukul 09.00 WIB, petugas yang melakukan pengejaran menemukan pelaku bersembunyi di sekitar Jalan MT Haryono. Namun saat hendak ditangkap, 2 dari 3 pelaku berusaha kabur dan terpaksa ditembak kakinya.
Sementara itu, pelaku Punjung mengaku awalnya ia membawa parang karena dihubungi Arief yang dikabarkan dikeroyok oleh sekelompok orang. Kemudian 3 pelaku itu bertemu dan mampir ke konter milik korban.
"Saya sama Arif turun menanyakan pulsa, tapi pemilik konter malah ngotot," aku residivis kasus pencurian dengan kekerasan itu.
Dari tangan tersangka, diamankan satu baterai handphone, 4 nomor perdana, 2 parang, satu batang kayu sepanjang satu meter, dan motor yang digunakan pelaku. Akibat perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 365 tentang pencurian dan kekerasan dengan ancaman 7 tahun penjara.
(alg/try)