"Belum ada, tapi kan tidak harus ATPM, kan bisa juga biro perjalanan wisata. Kemungkinan yang mengelola nanti mereka itu. Saya kira nanti siapa yang mengelola dikajian berikutnya, yang kita perlukan bus ada dulu," kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Ari Budhiman kepada detikcom, Minggu (18/8/2013).
Pemprov hendak melihat respon masyarakat atas bus yang dianggarkan sebesar Rp 2 miliar per unit ini. Setelah itu evaluasi pelayanan bus wisata ini akan dilakukan agar pengelolaan bus bisa optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk trayek bus tingkat ini juga masih dibahas oleh jajaran Pemprov. Bus ini direncanakan menghubungi titik-titik wisata di Jakarta seperti pusat perbelanjaan hingga museum.
"Rencana awal yang paling pragmatis secara umum yang mobilitasnya tinggi itu Blok M dan Monas. DI situ juga ada haritage dan ada pusat belanja," ujar Ari.
(vid/mpr)