"Saya menganggap dia sudah sebagai teroris," Kata Slamet Raharjo, Ayah Safei kepada wartawan di rumahnya di Rt 2/13 Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2013).
Menurut dia, selama ini sikap Safei di mata keluarga memang sudah sulit diatur, walaupun termasuk anak yang pendiam namun perilaku Safei yang suring membaca buku Abu Bakar Ba'asyir tidak pernah disukai oleh kedua orang tuanya. Walaupun sering dinasehati, tapi kedua orang tua Safei tidak pernah tahu maksud diamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun walaupun begitu, Slamet yang hingga kini belum mengetahui prihal penangkapan tersebut dari petugas Kepolisian tetap berharap Safei baik-baik saja. "kalau dia dianggap teroris, biar dia dibimbing oleh polisi," ungkapnya.
Tim Detasemen Khusus Anti Teror 88 menangkap Safei (21) yang sedang membeli permen bersama seorang keponakannya di sebuah warung di Jalan Raya Buntu, Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB. Di duga Safei terlibat dalam rencana pengeboman Kedubes Myanmar dan Vihara Budha.
(mpr/mpr)