.webp)
Mereka mondar-mandir dari lantai 3 menuju lantai 4. Lantai 3 merupakan pendaftaran awal pedagang, sementara lantai 4 merupakan tempat verifikasi data. Meskipun sudah tidak melayani pendaftaran awal, petugas di lantai 3 masih tetap melayani pemberian informasi.
Rata-rata pedagang tersebut baru mendaftar karena tidak tahu ada pendaftaran kios Blok G pada 16 Juli hingga 2 Agustus lalu. Mereka mengaku telah mudik pada saat itu. Sementara sebagian pedagang lain sengaja menunda-nunda untuk mendaftar karena ragu dengan omset yang akan mereka peroleh jika berjualan di Blok G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun akhirnya pada hari terakhir ini Rudianto tetap mendaftar karena ia merasa tidak ada pilihan lain. Sebab sejak Pemprov DKI Jakarta menertibkan PKL pada Minggu (11/8) lalu dirinya tidak dapat berjualan lagi.
"Tapi sekarang sudah tidak boleh mendaftar. Padahal kata Pak Jokowi masih sisa banyak kios," keluhnya.
Hingga siang ini, dari seluruh pedagang yang mendaftar, baru separuhnya yang lolos tahap verifikasi data. Jumlah pendaftar di Blok G sebanyak 968 orang, sementara kios yang tersedia berjumlah 1.100.
"Proses seleksi itu hingga hari ini. Pedangang yang sudah lulus seleksi dan verikasi data, hingga saat ini sudah berjumah 423 orang," ungkap Kasudin UMKM Jakarta Pusat, Slamet Widodo di Pasar Blok G.
Menurut Slamet, proses verifikasi ini dibantu PD Pasar Jaya dan tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat tersebut memberikan informasi PKL mana saja yang sudah berdagang selama dua tahun.
"Mereka selama ini berhubungan dengan dia (tokoh Tanah Abang). Tokoh masyarakat itu korlap pedagang. Jadi datanya dari dia, dengan kriteria 2 tahun pernah dagang," ujarnya.
Sementara itu, proses renovasi pasar Blok G masih terus berjalan. Seperti pengecatan bangunan baik di luar maupun di dalam gedung, perbaikan drainase dan penghancuran rumah pemotongan hewan (RPH). Para pekerja tersebut sudah memulai aktivitasnya sejak pukul 08.00 WIB.
(kff/nwk)
