Catatan detikcom, dalam jumpa pers Rabu (14/8), Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyebut uang yang disita dari Rudi senilai US$ 690 ribu dan 127 ribu dolar Singapura. Uang itu sudah diamankan KPK dari dua tempat, rumah Rudi dan rumah orang dekat Rudi Deviardi.
Informasi yang diperoleh, uang suap yang diberikan kepada Rudi dari Kernel Oil aslinya hanya sekitar US$ 700 ribu. Uang itu diberikan sebagai uang muka untuk tender penjualan minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang US$ 700 ribu itu diberikan dalam dua tahap. Pada Juli sebesar US$ 300 ribu yang diserahkan pada Deviardi, dan setelah lebaran yang diterima Rudi US$ 400 ribu.
Tapi kemudian, KPK menemukan uang 127 ribu dolar Singapura di rumah Rudi. Tak hanya itu saja, ditemukan lagi US$ 350 ribu di safe deposit box milik Rudi, dan juga ditemukan 60 ribu dolar Singapura, serta US$ 2 ribu dan juga emas kepingan dengan nilai 180 gram di brankas di kantor Rudi.
Yang menarik, temuan US$ 200 ribu di kantor Sekjen ESDM Wayono Karno. "Rudi sudah buka-bukaan, sudah mengaku semua," terang penegak hukum itu.
Uang yang ditemukan di luar US$ 700 ribu dolar AS dari Kernel Oil itu kini juga masuk radar KPK. Uang itu bila ditotal dan dirupiahkan tak sedikit jumlahnya. Kabarnya, ada pihak lain yang tengah dilacak KPK.
Tapi sayangnya, juru bicara KPK Johan Budi yang dikonfirmasi hanya menjawab diplomatis. KPK masih fokus pada pengungkapan kasus tangkap tangan Rudi.
"Penyidikan masih berjalan," tutup Johan.
(ndr/trq)