"Akan ada perwakilan TKI yang hadir," ujar Dubes Indonesia untuk AS Dino Patti Djallal di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2013).
Kehadiran TKI dalam kongres tersebut cukup unik, sebab selama ini diaspora identik dengan warga negara atau keturunan Indonesia yang sukses di luar negeri dan berasal dari kalangan elite. Namun menurut Dino, sebenarnya diaspora adalah semua warga negara atau keturunan Indonesia yang tinggal di luar Indonesia. Baik yang legal maupun ilegal, yang secara ekonomi sudah mapan maupun belum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dino, jumlah TKI mencapai sepertiga dari jumlah diaspora di seluruh dunia yaitu sebanyak 2 juta orang dari 4,6 juta diaspora.
"Kongres Diaspora II akan dihadiri sekitar 2.900 diaspora," katanya.
Menurutnya, banyak diaspora yang tidak dapat hadir karena berbagai kendala. Salah satunya adalah mahalnya biaya tiket pesawat.
Kongres ini akan dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama membahas agriculture economy. Sebab Indonesia kaya akan alamnya.
"Sesi 2 akan mengumpulkan pebisnis diaspora. Mereka akan sharing secret of success," ujar Vice President Indonesia Diaspora Bussines Council, Fify Manan.
Sementara sesi 3 akan membahas mengenai biaya remitansi. Selama ini menurutnya biaya remitansi untuk mengirimkan uang ke Indonesia mencapai 12%.
"Itu kan mahal sekali. Kita ingin biaya remitansi berkurang hingga menjadi 3%," ungkapnya.
Kongres Diaspora II ini akan dihadiri oleh diaspora yang memiliki prestasi unggul dalam berbagai bidang. Seperti Sri Mulyani, Sehat Sutardja (CEO of Marvell Technology Group), Daniel Sahuleka, Anggun C Sasmi, Alyssa Subandono dan sebagainya.
(slm/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini