Menaker: Urbanisasi Lebaran Diprediksi 1 Juta Orang, Bisa Timbul Gejolak

Menaker: Urbanisasi Lebaran Diprediksi 1 Juta Orang, Bisa Timbul Gejolak

- detikNews
Senin, 12 Agu 2013 16:28 WIB
Jakarta - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memperkirakan 1 juta orang akan mengikuti arus urbanisasi setelah Lebaran tahun ini. Mereka yang akan pergi ke kota-kota besar mencari penghidupan yang lebih baik ini bisa memicu gejolak sosial.

"Fenomena mudik Lebaran selalu disertai proses urbanisasi penduduk desa menuju kota yang mencari pekerjaan. Sayangnya, sebagian besar pendatang baru tersebut tidak dibekali keterampilan dan keahlian yang cukup untuk mencari pekerjaan yang sesuai," ujar Muhaimin Iskandar seusai acara halal bi halal dengan para pegawai di Kantor Kemenakertras, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (12/8/2013).

Para penduduk baru yang datang tanpa keterampilan dan keahlian tersebut rawan untuk menjadi kelas yang tak terakomodasi sistem industrial kota. Akibatnya, masalah sosial bisa muncul seiring angka pengangguran yang semakin meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita terus mendorong agar otonomi daerah bisa menjadi salah satu solusi masalah urbanisasi ini. Otonomi daerah harus berhasil mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan meningkatkan pembangunan di pedesaan dan kota-kota kecil agar penduduk tidak harus pergi ke kota,โ€ tutur politisi PKB ini.

Langkah yang selama ini dikomando Muhaimin yaitu mengadakan pengembangan 132 desa produktif yang tersebar di 33 provinsi. Ratusan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota di Indonesia diharapkan mampu menekan tingginya angka urbanisasi ini. Jiwa kewirausahaan, menurut Muhaimin, dapat tumbuh dari BLK-BLK itu.

โ€œMelalui kewirausahaan, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, baik bagi dirinya, maupun orang lain. Tahun 2013 ini ditargetkan terwujud 10.000 wirausaha baru," pungkas Muhaimin.


(dnu/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads