"Tim pemantau akan standby mulai sekitar pukul 16.00 WIB," ujar Koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim, KH Sholeh Hayat saat dihubungi detikcom, Rabu (7/8/2013).
Mulai jam 4 sore, tim pemantau hilal sudah mulai standyby untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan dan perlatan untuk rukyatul hilal. Termasuk mencari posisi yang pas dengan arah tenggelamnya Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 13 titik rukyatul hilal di Jatim yakni, Pantai Ambet, Pamekasan. Pantai Gebang, Bangkalan. Pantai Nambangan, Kenjeran, Surabaya. Bukit Condro, Giri, Gresik. Tanjung Kodok, Lamongan. Pantai Awar-awar, Tuban. Pantai Serang, Blitar. Pantai Nyamplong, Jember. Pantai Kalbut Pasir Putih, Situbondo. Pantai Gili Ketapang, Probolinggo. Pantai Ngliyep, Malang. Pantai Srau, Pacitan. Pantai Maleman, Lumajang.
Masing-masing tim di setiap titik, terdiri antara 10 hingga 40 orang. Mereka terdiri dari berbagai unsur seperti dari NU, Kementerian Agama Kota atau Kabupaten setempat, Pengadilan Agama, serta para ahli di bidangnya.
Tidak bisa sembarang orang bisa masuk ke area lokasi rukyatul hilal. Karena hasil dari rukaytul hilal tersebut akan dilaporkan ke Menteri Agama sebagai bahan sidang isbat.
Jika masyarakat ingin melihat, maka harus berada di luar tali yang dipasang oleh tim pemantau.
"Kami lakukan hal itu, karena untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Semuanya harus jelas dan kami tidak ingin ada yang berkoemntar padahal bukan ahlinya. Jadi lokasi harus steril dari orang yang tidak berkepentingan," jelasnya.
(ala/rvk)