Orang-orang ini Antre Sejak Kemarin Demi Dapatkan Zakat di Semarang

Orang-orang ini Antre Sejak Kemarin Demi Dapatkan Zakat di Semarang

- detikNews
Sabtu, 03 Agu 2013 11:50 WIB
Semarang - Musajilah (56), kuli panggul di pasar Johar Semarang dan dua cucunya menangis di depan gerbang bertuliskan "Maaf zakat habis" milik seorang pengusaha di Jalan Letjen Suprapto Semarang. Ia histeris meminta petugas keamanan membuka kembali pembagian zakat karena sudah menunggu sejak dini hari tadi.

Wanita yang tinggal di sekitar pasar Johar itu mengaku sudah datang sejak pukul 02.00 bersama ratusan warga lainnya untuk mendapatkan Zakat yang dibagikan oleh seorang pengusaha mebel, Muhamad Nawang Layung.

"Saya datang ke sini jalan kaki, tapi ternyata tidak dapat. Padahal belum ada uang untuk beli beras," kata Musajilah di depan rumah Muhamad Nawang Layung, Jl Letjen Suprapto, Semarang, Sabtu (3/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pembagian zakat mulai dilakukan sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Sebelum pintu gerbang dibuka, sudah terlihat antrean ratusan orang yang mengular. Bahkan beberapa diantaranya sudah mengantre sejak kemarin Jumat (2/8) malam kemarin demi memperoleh Zakat dari "Pak Haji".

"Terpaksa nginep di sini takut kalau tidak kebagian amplop dari pak Haji," ujar warga lainnya, Rumiyati (43).

Panitia Zakat menyiapkan 700 amplop berisi Rp 15 ribu untuk anak-anak, Rp 30 ribu untuk dewasa, dan Rp 40 ribu untuk manula. Untuk mendapatkannya, warga diwajibkan membawa KTP. Setelah memperoleh amplop, warga diharuskan mencelupkan jarinya ke tinta sebagai tanda layaknya pemilu.

Desak-desakan sempat terjadi dalam pembagian zakat tersebut karena antrian yang panjang hingga 200 meter. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena petugas kepolisian ikut mengamankan situasi.

Hingga siang hari, sejumlah warga masih menunggu di depa gerbang milik pengusaha mebel itu. Mereka berharap masih ada sisa rezeki untuk mereka merayakan Lebaran.

(alg/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads